REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Koordinator Pelayanan Umum RS Lapangan Indrapuran (RSLI) Surabaya, Letnan Kolonel Ckm dr. Nugraha Wicaksana, Sp.M mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa terkait kesiapan atas rencana kepulangan 14 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI). Di antaranya akan dibentuk Satgas Penanganan PMI di Jawa Timur dengan pintu gerbang di Surabaya.
"Juga ditentukan mekanisme atau alur dari PMI yang masuk ke Surabaya. Mereka nantinya akan dikarantina di Asrama Haji Sukolilo," kata Nugraha, Rabu (28/4).
Selanjutnya, kata Nugraha, akan disiapkan personil untuk menjalankan pengambilan specimen swab maupun untuk membantu di Asrama Haji Sukolilo. Sedangkan untuk tempat pemeriksaan swab PCR ditunjuk RS Bhayangkara, RS Brawijaya, dan PCR Mobile milik Dinkes Kota Surabaya dengan jadwal, hasil pemeriksaan satu hari sudah keluar.
“Bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan dikirim ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujar Nugraha.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo menyatakan, pihaknya telah menyiapkan skema menyambut kedatangan belasan ribu Pekerja Migran Indone (PMI) yang dipulangkan akibat habis kontrak. Setibanya di bandara, PMI yang datang akan dilakukan swab.
"Kalau positif langsung masuk RS lapangan atau RS rujukan. Mereka akan dikarantina dua hari sambil nunggu hasil swab keluar," ujar Himawan.
Setelah menjalani karantina dua hari, dan hasil swabnya keluar dengan hasil negatif Covid-19, mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Namun setibanya di kampung halaman, mereka tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan akan kembali menjalani karantinya selama tiga hari.
Maka dari itu, Himawan meminta daerah-daerah menyiapkan tempat karantina untuk menampung para pekerja mihran tersebut. Setelah menjalani karantina tiga hari di daerah asalnya, mereka akan kembali diswab, untuk menegaskan terbebas dari Covi-19, sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing.
"Diserahkan ke kabupaten/ kota mereka karantina 3 hari. Hari kelima swab lagi kalau negatif boleh kembali ke rumah," kata Himawan.