REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meminta warga untuk saling mengingatkan mengenai pentingnya protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
"Pandemi masih belum berakhir, sehingga warga masih harus mematuhi protokol kesehatan dan saling mengingatkan satu sama lain," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Rabu (28/4).
Dia mengatakan pada saat ini pihaknya masih terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi untuk mencapai target kekebalan komunal. "Sejauh ini program vaksinasi COVID-19 di wilayah Purbalingga berjalan lancar, kendati demikian kami mengingatkan masyarakat yang sudah menerima vaksin dalam dosis lengkap untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya masih terus menyosialisasikan mengenai 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas. "Kami juga terus meningkatkan peran satgas COVID-19 hingga tingkat desa dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif saling mengingatkan satu sama lain," katanya.
Dia menambahkan bahwa menurut data terbaru jumlah total kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah itu sebanyak 5.422 orang. Dari 5.422 tersebut, 5.076 di antaranya telah dinyatakan sembuh, 239 meninggal dunia, 74 orang melakukan isolasi mandiri dan 33 orang lainnya masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan.
Hanung mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan secara berkala guna mendapat gambaran mengenai perkembangan penanganan COVID-19. "Perkembangan terkini kasus COVID-19 di wilayah Purbalingga terus kami perbarui secara berkala," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo mengingatkan kembali bahwa masyarakat harus tetap memperkuat protokol kesehatan, meskipun program vaksinasi sudah berjalan. "Meskipun program vaksinasi sudah mulai berjalan, protokol kesehatan jangan sampai kendur. Bagi mereka yang sudah mendapat vaksinasi juga masih harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna memproteksi diri," katanya.
Dia mengatakan seseorang yang sudah mendapat vaksin belum sepenuhnya kebal dari infeksi virus COVID-19 sehingga masih memiliki risiko tertular atau terinfeksi COVID-19. "Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun demikian, bukan berarti kebal sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.