REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK -- Sebanyak lima pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Gresik, Jatim, yang tiba di wilayah itu sudah menempati ruang isolasi Rumah Sakit Lapangan (RSL) Stadion Sepak Bola Gelora Joko Samudro (Gejos), untuk dikarantina selama tiga hari.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg Saifudin Ghozali mengatakan, lima PMI yang sudah tiba di wilayah setempat itu wajib menempati ruang isolasi, untuk menekan penyebaran COVID-19 di kampung halaman. Ia menjelaskan, lima PMI itu datang secara bergantian dari sore hingga malam, dan masing-masing berasal dari tempat kerja di Malaysia serta Brunai Darusalam.
"Mereka akan pulang ke Pulau Bawean, jadi kami tahan dulu di sini, sesuai dengan kebijakan Bupati Gresik," kata mantan kepala puskesmas tersebut di Gresik, Rabu (28/4).
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga telah mengumpulkan seluruh kepala desa (kades) di wilayah itu untuk melaporkan adanya PMI yang pulang, namun tidak melalui pintu Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo. Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, menekankan kepada para kades untuk meningkatkan peran serta kades, RT dan RW dalam melaksanakan PPKM di tingkat desa.
"Para kades lebih tahu warga yang pulang mudik dan warga yang menjadi pekerja migran. Oleh karena itu, silahkan para kades dan camat harus berinovasi, bagaimana COVID-19 itu bisa tertanggulangi, tapi pertumbuhan ekonomi di desa harus jalan," katanya.
Sementara itu, laporan terkini COVID-19 di Gresik terdapat tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak empat orang dan selesai isolasi atau sembuh juga bertambah empat orang. Laporan akumulasi COVID-19 sejak pandemi itu melanda Kabupaten Gresik sebanyak 5.536 pasien, dengan rincian sembuh 5.131 orang, masih isolasi 52 orang serta meninggal dunia 353 orang.