REPUBLIKA.CO.ID,BREBES -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta petugas yang berjaga di titik-titik penyekatan untuk mewaspadai modus-modus yang digunakan masyarakat yang melanggar larangan mudik Lebaran 2021.
"Modus-modus (untuk mengelabui petugas, red.) seperti mobil boks untuk mengangkut orang ini harus diantisipasi, semua mesti menjaga betul," kata Ganjar Pranowo saat mengecek persiapan penyekatan pemudik di Exit Tol Pejagan, Kabupaten Brebes, Selasa.Ganjar mencontohkan Lebaran pada tahun lalu, meski ada larangan mudi, tetap ada kebocoran, jumlahnya sekitar 1 juta orang."Pada tahun ini mudah-mudahan aman, sampai kemarin baru 3.800 orang yang datang," katanya.
Selain itu, petugas di tiap kabupaten/kota, terutama yang merupakan daerah perbatasan, juga diminta meningkatkan penjagaan di jalur-jalur yang bisa dilalui pemudik yang nekat pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Saya minta pemkab mewaspadai dan menjaga jalur tikus, jalur jangkrik, bahkan jalur cacing. Nanti, kami siapkan dukungan tes antigen agar yang melintas bisa dites," ujarnya.
Ganjar memprediksi puncak arus mudik masyarakat yang melanggar larangan mudik akan terjadi pada malam ini atau besok.
"Perkiraan saya malam nanti atau besok adalah puncaknya. Maka saya ngecek untuk memastikan kesiapannya. Mudah-mudahan masyarakat tidak mudik dan semua mengikuti ketentuan pemerintah agar lebih aman," katanya.
Sebelum mengecek exit tol Pejagan dan perbatasan Losari Brebes, Ganjar pada hari Selasa juga menyempatkan diri mengecek penyekatan di Gerbang Tol Kalikangkung, rest areatol Batang dan Brebes.