REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kota Malang akan menyiapkan alat tes antigen di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di wilayah tersebut, dalam upaya untuk memperkuat pelacakan penyebaran COVID-19.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan disediakannya alat tes antigen tersebut merupakan langkah preventif mengingat saat ini sudah ada kenaikan jumlah pengunjung pada pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Kota Malang. "Tindakan preventif akan dilakukan, testing dilakukan. Saya akan meminta Kadinkes, untuk melakukan tes antigen di pusat perbelanjaan, sebagai kontrol," katanya di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (5/5).
Menurut Sutiaji, pihaknya akan melakukan tes antigen kepada para pengunjung dan pekerja di pusat-pusat perbelanjaan tersebut dengan menggunakan metode acak. Jumlah pengunjung dan pekerja yang menjalani tes antigen tersebut, tidak seluruhnya.
"Itu random, dan tidak ditarget. Jumlahnya akan menyesuaikan, yang penting sasaran tercapai," katanya.
Sutiaji menjelaskan, upaya untuk melakukan pelacakan penyebaran COVID-19, khususnya di pusat-pusat perbelanjaan tersebut, seiring dengan adanya peningkatan jumlah pengujung, khususnya pada saat akhir pekan, dan mendekati Lebaran.
Menurut dia, pihaknya saat ini masih menunggu kesiapan peralatan tes antigen dari Dinas Kesehatan Kota Malang. Pihaknya masih belum mengetahui berapa banyak alat tes antigen yang akan disiapkan di pusat-pusat perbelanjaan tersebut. "Saya masih menunggu kesiapan alat dari dinas kesehatan. Saya sudah minta untuk diperbanyak testing," katanya.
Meskipun saat ini daya beli masyarakat mulai membaik dengan banyaknya pengunjung pada pusat-pusat perbelanjaan tersebut, Sutiaji meminta seluruh warga untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
"Tempat belanja ramai, ini artinya daya beli masyarakat naik. Namun, kami tetap mengimbau, agar masyarakat terus waspada," kata wali kota.
Sutiaji menambahkan, Pemerintah Kota Malang saat ini tengah berupaya untuk memperkuat pelacakan dengan memperbanyak tes dan perawatan pada pasien yang telah terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.
Selain memperkuat tiga upaya tersebut, Pemerintah Kota Malang juga menguatkan skema pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. PPKMmikro menjadi langkah awal untuk percepatan penanganan kasus konfirmasi COVID-19.
"Kami terus perkuat testing, tracing, dan treatment. Pengetatan juga dilakukan dari rumah, melalui PPKMmikro," ujar Sutiaji.
Hingga saat ini di Kota Malang tercatat secara keseluruhan ada 6.448 warga terkonfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, 5.823 orang dilaporkan telah sembuh, 584 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.