REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka masih tetap memperbolehkan mudik lokal Solo Raya, meski pemerintah pusat mengimbau agar masyarakat tidak mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. "Mengenai pemudik lokal nanti kami koordinasikan lagi, sejauh ini masih kami perbolehkan," kata Gibran di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/5).
Menurut dia, jika pelarangan mudik lokal diberlakukan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kesulitan melakukan penyekatan. Hal itu mengingat banyak akses yang menghubungkan Kota Solo dengan daerah di sekitarnya, seperti Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar.
"Solo itu kecil banget, nanti penyekatannya seperti apa kalau mudik lokal tidak kami perbolehkan, apalagi untuk aktivitas harian Solo pasti melibatkan Solo Raya. Namun, memang aktivitas dibatasi," kata putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Terkait mudik lokal, pihaknya juga akan melakukan pembahasan lagi dengan pemerintah pusat."Ini saya masih menunggu, yang pasti Solo ini kecil sekali. Nanti kalau ada apa-apa ya kami revisi (surat edaran PPKM berbasis mikro)," kata Gibran.
Meski destinasi wisata tetap dibuka selama peniadaan mudik, pihaknya mengimbau agar pengunjung yang datang adalah warga wilayah Solo Raya. "Warga lokal saja, yang dari luar Solo Raya ya 'nggak' usah. SIKM khusus untuk tujuan mendesak, bukan untuk wisata. SIKM untuk piknik ya 'nggak' kami bolehkan, apalagi SIKM dari zona merah," kata Gibran.
Dia mengatakan, beberapa tujuan wisata unggulan Kota Solo yang tetap menerima kunjungan selama peniadaan mudik, di antaranya Taman Balekambang dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).