REPUBLIKA.CO.ID, BANYUASIN -- Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ikut berperan dalam mendukung program strategis Kementerian Pertanian. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas padi lahan rawa.
Kabupaten Banyuasin masuk dalam penerima Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP). Atau, program untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat perdesaan dengan memperhatikan sistem irigasi. Lokasi IPDMIP di Kabupaten Banyuasin berada di Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tanjung Lago.
Kelompok Tani Mekar Sari di Desa Sako, Kecamatan Rambutan yang diketuai Sugiarto, saat ini melakukan penangkaran benih padi Varietas Inpari 32 dan Varietas Ciherang seluas 64 hektare. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan IPDMIP seluas 20 hektare dan bermitra dengan PT Pertani seluas 44 hektare untuk memenuhi kebutuhan benih di Sumatera Selatan.
Menurut Sugiarto, peran BPP Kostratani Rambutan sangat mendukung usahanya untuk memajukan kelompok sebagai kelompok penangkar benih.
Bahkan, dengan menggunakan fasilitas Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) yang dimilikinya dari bantuan IPDMIP, lahan yang akan ditanami diuji dulu agar mengetahui unsur hara makro pada lahan penangkaran sehingga diperoleh rekomendasi pemupukan spesifik lokasi yang tepat.
"Kelompok Tani Mekar Sari memang setiap musim tanam padi selalu melakukan penangkaran swadaya, untuk memenuhi kebutuhan kelompok dan petani desa sekitarnya. Dengan adanya penangkaran kemitraan melalui IPDMIP dan PT Pertani, Kelompok Tani Mekar Sari sangat senang sekali karena ada kesepakatan bantuan saprodi oleh pemerintah, dan kelompok harus mengembalikan benih hasil penangkaran sebanyak 1,5 ton per ha untuk keperluan memenuhi kebutuhan benih kabupaten lain yang ada kegiatan IPDMIP," jelas Sunarno dalam siaran pers, Senin (10/5).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementerian Pertanian akan terus memperkuat sektor pertanian. "Tidak hanya dalam masa pandemi Covid-19, namun juga hingga pasca pandemi Covid-19 salah satunya dengan mendorong peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang ada di kecamatan (Kostratani),” kata Syahrul.
Semangat Kostratani sangat diapresiasi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. "Kostratani telah mampu meyakinkan para petani melalui kegiatan untuk menganalisis tanah terlebih dahulu sehingga unsur hara yang akan diberikan sesuai spesifik lokasi, dan para petani termotivasi terus menanam padi. Pertanian tidak boleh berhenti. Teruslah menanam," tutur Dedi.
"Pendampingan dan pengawalan oleh para penyuluh terus diintensifkan meskipun saat pandemi Covid-19, petani dan penyuluh tetap sinergi untuk mewujudkan ketahanan pangan dengan memperhatikan protokol kesehatan," katanya menambahkan.