REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menjelang labaran, harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Banyumas mengalami lonjakan cukup tinggi. Di Pasar Segamas Kota Purbalingga yang merupakan pasar induk terbesar, harga daging sapi di tingkat pedagang dijual seharga Rp 145.000.
Kenaikan harga tersebut terpantau Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan jajaran Forkopimda saat melakukan monitoring Kesiapan Posko Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Selasa (11/2).
Harga daging sapi di Pasar Segamas yang sepekan lalu masih terpantau di tingkat harga Rp 125 ribu per kg, saat ini mengalami lonjakan hingga mencapai Rp 145 ribu. Demikian juga dengan komoditas cabai rawit, mengalami kenaikan dari Rp 51.500 per kilogram menjadi Rp 57.500 per kilogram.
Kenaikan harga ini juga terpantau oleh tim monitoring 2 yang dipimpin Wakil Bupati Sudono. Dalam pantauan di Pasar Bobotsari, selain kenaikan harga daging sapi dan cabai rawit, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam ras, telor ayam ras, cabai besar dan kacang hijau.
Kepala UPTD Pasar wilayah Bobotsari, Samidi, menyebutkan kenaikan harga pada beberapa komoditas tersebut, terjadi pada 9 Mei lalu. Antara lain, harga telur ayam ras naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 25.000 per kg, cabai merah besar yang sebelumnya dijual Rp 30.000 per kg naik menjadi menjadi Rp 40 000 per kg, dan kacang hijau naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 26.000 per kg.
Selain itu, harga daging ayam ras juga mengalami lonjakan menjadi Rp 42.000 per kg. ''Harga daging ayam ini mengalami kenaikan dari harga normal sekitar Rp 36.000 per kg,'' kata dia.
Terkait kenaikan harga beberapa komoditi tersebut, Bupati menilai kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat tersebut dinilai wajar karena menjelang lebaran. ''Tingkat kenaikannya juga tidak terlalu signifikan dan stok masih tercukupi,'' katanya.
Wabup Sudono juga berpendapat serupa, ''Yang penting barangnya ada, tidak sampai ada kelangkaan. Stok aman lebih penting, daripada kalau barangnya tidak ada,'' katanya.