REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di kawasan padat penduduk di RT 56, RW 12 Kelurahan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, naik menjadi 30 kasus. Hingga saat ini, pelacakan (tracing) masih terus dilakukan.
"Sampai saat ini, ada tambahan satu kasus. Sehingga, total yang positif ada 30 orang," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
Ia menuturkan, pihaknya juga akan melakukan tes usap (PCR) pada 30 orang lainnya pada Selasa (18/5) nanti. Sehingga, diperkirakan kasus positif di Wirobrajan masih akan terus bertambah.
"Selasa depan kita akan swab sebanyak 30 orang atau lebih, tergantung pengembangan screening," ujarnya yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.
Dari 30 kasus positif yang sudah ditemukan, tidak semuanya diisolasi di rumah sakit dan di shelter. Namun, ada beberapa kasus yang hanya melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
"Yang isolasi mandiri maupun di shelter dalam pekan depan sebagian sudah selesai masa isolasinya," jelas Heroe.
Sementara itu, bagi warga yang sudah di-screening dan dinyatakan negatif Covid-19 tetap diminta untuk melakukan isolasi mendiri. Isolasi ini dipantau oleh petugas puskesmas.
Seperti diketahui, meluasnya penyebaran Covid-19 di Wirobrajan diduga berawal dari beberapa faktor. Menurut Heroe, ada warga yang sempat menggelar acara buka bersama tanpa protokol kesehatan yang ketat dan adanya klaster pijat.
"Diawali dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang tidak dilakukan secara maksimal di wilayah tersebut," kata dia.
Kasus pertama di Wirobrajan itu sendiri berawal dari lansia dengan jenis kelamin perempuan. Lansia tersebut memiliki komorbid dan menularkan Covid-19 ke suami dan anaknya.
Penyebaran Covid-19 berlanjut ke tetangga-tetangga dari lansia yang sudah dilaporkan meninggal beberapa waktu lalu itu. Tetangganya, kata Heroe, juga banyak yang masih merupakan saudara.