REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan evaluasi penanganan mudik pada momen Lebaran tahun ini berjalan dengan cukup baik. Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tetap mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 setelah Lebaran.
Gibran menilai, Satgas Penanganan Covid-19 Solo telah mampu mengantisipasi kedatangan pemudik ke Kota Bengawan. Jumlah pemudik yang datang ke Solo cukup bisa ditekan.
"Saya kira sudah berjalan cukup baik, angka pemudik sudah cukup ditekan tapi harus tetap waspada. Makanya dua pekan ke depan kita evaluasi semua, bagaimana penyebaran angka Covid-19 naik apa tidak," terang Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (17/5).
Oleh sebab itu, Pemkot mewajibkan masyarakat yang akan kembali ke perantauan harus menyertakan surat hasil negatif swab antigen atau PCR yang masih berlaku. Pemudik yang akan kembali ke perantauan bakal menjalani pemeriksaan di pos pengamanan yang didirikan Polresta Solo sejak 6 Mei 2021.
"Tetap harus waspada dan Solo Techno Park masih kita extend satu pekan ke depan, kita lihat seperti apa. Semoga tidak ada lonjakan," kata putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Gibran menambahkan, pengawasan penyebaran Covid-19 harus terus dilakukan. Selain itu, cakupan vaksinasi harus diperbanyak, terutama bagi warga lanjut usia (lansia). Jika dalam waktu satu bulan ke depan angka penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan, lanjutnya, maka Pemkot akan mulai membangkitkan perekonomian dengan memperbanyak kegiatan (event). Termasuk event berskala nasional dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo hingga Ahad (16/5), jumlah kumulatif terkonfirmasi Covid-19 mencapai 10.804 orang. Perinciannya, 10.009 pasien dinyatakan sembuh, 204 orang isolasi mandiri, 62 pasien menjalani perawatan, dan 529 orang meninggal dunia.