REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Provinsi Jawa Tengah tidak boleh terlena dengan tren penurunan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir. Sebaliknya seluruh komponen pelayanan dan penanganan Covid-19 diminta siaga menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
“Selama 14 hari ke depan, kita mesti waspada dengan potensi lonjakan kasus baru, setelah masa libur Lebaran berlalu,” tegas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, usai mengikuti rapat virtual Penanganan Covid-19 bersama dengan Presiden RI, Joko Widodo, di ruang kerjanya.
Gubernur mengatakan, data terbaru Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jateng memang belum mencatat adanya lonjakan kasus. Sampai pekan ke-19 tahun ini, angka kasus Covid-19 di Jateng justru terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya (pekan ke-18 2021).
Namun periode 14 hari ke depan akan menjadi perhatian serius Pemprov Jateng untuk melihat sejauhmana eskalasi kasus baru Covid-19 setelah adanya pergerakan mudik antar daerah serta meningkatnya aktivitas wisata di masa libur Idul Fitri selama sepekan kemarin.
“Kalau data terakhir justru menurun, bahkan hasil swab selama masa larangan mudik Lebaran hasilnya juga tidak banyak. Dari 43 ribu tes skrining yang dilakukan di Jateng, hanya 56 yang ditemukan positif,” unkapnya.
Untuk itu, gubernur meminta semua rumah sakit di daerahnya untuk siaga mengantisipasi potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 selama 14 hari ke depan. Semua harus siap dengan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng juga sudah diminta untuk mempersiapkan. “Kita memang menghitungnya 14 hari ke depan, apakah ada lonjakan usai libur Lebaran atau tidak. Belum lagi dampak-dampak wisata yang belum selesai," tambah Ganjar.
Meski begitu pihaknya menegaskan akan terus gencar menerapkan testing, tracing, dan treatment. Random tes juga akan terus dilakukan di puntu-pintu keluar Jateng agar bisa membantu provinsi lain.
“Kalau keluar dari Jateng, beberapa di antara mereka sudah dites, harapannya mereka yang akan kembali ke tempat kerja asal atau mereka yang ingin bepergian ke daerah lain di luar Jateng semuanya sudah dinyatakan sehat,” tegasnya.
Sementara itu, dalam rapat virtual tersebut, Presiden Joko Widodo juga meminta semua kepala daerah untuk mewaspadai dan mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Lebaran. Sebab meski sudah ada larangan mudik oleh pemerintah, faktanya ada 1,5 juta warga yang tetap nekat mudik.
Sehingga potensi peningkatan kasus baru Covid cukup terbuka. Maka semua rumah sakit harus disiapkan untuk penanganan jika terjadi lonjakan kasus tersebut. Pun demikian upaya testing, tracing, dan treatment juga harus terus digenjot.