Selasa 18 May 2021 16:20 WIB

Perhutani Jatim Bantah Gelar Halal Bi Halal Besar

Acara yang berlangsung pada hari pertama kerja itu disebut hanya acara maaf-maafan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Syawalan atau halal bi halal Idul Fitri (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Syawalan atau halal bi halal Idul Fitri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bagian Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Munir membantah pihaknya menggelar halal bi halal secara besar-besaran saat hari pertama masuk kerja, Senin (17/5). Munir menyatakan, pihaknya hanya menggelar makan lontong bersama. Itu pun dikhususkan bagi karyawan yang bekerja di Kantor Perhutani Divre Jatim di Surabaya.

"Bukan halal bi halal. Gak ada acara formal, gak ada. Cuma itu masuk pertama aja terus makan lontong aja. Makannya pun itu kita kotakan, silakan mengambil terus dibawa ke ruangan masing-masing," ujarnya kepada Republika, Selasa (18/5).

Munir menyatakan, dalam dua tahun terakhir pihaknya tidak melangsungkan acara halal bi halal sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Termasuk tahun ini, di mana Mendagri Tito Karnavian telah mengeluarkan Surat Edaran agar ASN tidak melaksanakan acara halal bi halal.

"Ini kan masa pandemi dan juga ada larangan, sehingga tidak seperti biasanya kita mengadakan halal bi halal. Biasanya kan kita mengundang semua se-Jawa Timur Ada orang sampai 800-an. Karena pandemi, dua tahun ini gak ada," ujarnya.

Munir menegaskan, acara yang berlangsung pada hari pertama kerja itu hanya acara maaf-maafan antarkaryawan yang berkantor di kantor pusat di Surabaya. Itu pun tanpa salam-salaman. Acara kemudian dilanjutkan makan bersama.

"Cuma di dalam kantor saja, suruh ngambil sendiri lontongnya bawa ke ruangan masing-masing. Itu pun cuma yang di kantor sini aja (Surabaya), enggak se-Jawa Timur," kata dia.

Sebelumnya beredar broadcast message (BM) pengumuman ajakan untuk menghadiri acara halal bi halal kepada segenap karyawan dan karyawati kantor Divre Jatim, Senin (17/5) yang dilanjutkan acara sarapan ketupat bersama. Dalam BM tersebut juga disebutkan surat ditembuskan kepada Kadivre, Wakadivre, dan Kadep SDM dan Umum. Terdapat pula foto yang memperlihatkan antrean mengular yang disebut dilakukan sebanyak 150-an karyawan Perhutani.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya telah mengingatkan masyarakat untuk merayakan Idul Fitri 1442 Hijriyah di rumah saja bersama keluarga. Eri juga mengimbau agar warga tidak menggelar halal bi halal dengan skala besar. Halal bi halal yang digelar secara besar dikhawatirkan dapan menimbulkan kerumunan yang itu bisa mempermudah penularan Covid-19.

 

"Jadi cukup yang di rumah saja. Halal bi halal skala besarnya dapat dilakukan secara virtual atau online," kata Eri, Kamis (13/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement