REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Terminal sementara Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah berdiri anggun nan megah dengan balutan warna putih yang sangat dominan.
Dari salah satu sisi bangunan yang menghadap ke arah luar, terlihat dengan jelas bagian pelataran pesawat dan jalan rayap atau taxiway yang menghubungkannya dengan landasan pacu. Sejauh mata memandang, perbukitan hijau terlihat di ujung lintasan panjang, menyatu dengan suara angin yang menghempas.
Suasana masih terasa sunyi, belum terdengar suara berderit saat roda pesawat mendarat. Kendati demikian, dalam waktu dekat akan ada suara mesin pesawat menderu saat akan lepas landas lalu memecah kesunyian. Karena pada 1 Juni 2021 bandara ini ditargetkan mulai beroperasi. Beroperasinya Bandara JB Soedirman adalah tentang mimpi-mimpi yang menjadi nyata dan tentang suara-suara yang tengah merapal doa.
Seperti yang dikatakan oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bahwa mimpi masyarakat Purbalingga untuk memiliki bandara komersial pada saat ini semakin mendekati kenyataan. Bagaimana tidak bangga, jika di tanah kelahiran akan beroperasi bandara yang berdiri dengan indah, menjadi simbol kemegahan dari kabupaten yang berada di bagian barat-selatan Provinsi Jawa Tengah.
Kehadiran bandara juga disebut-sebut akan menjadi magnet yang nantinya menarik banyak investasi, menjadi daya ungkit yang mendongkrak perekonomian lokal di wilayah ini sehingga pada akhirnya menjadikan Purbalingga makin maju dan sejahtera.
Bukan hanya tentang iklim investasi yang dapat bertumbuh dengan subur jika nantinya bandara telah beroperasi, sektor UMKM dan pariwisata juga akan dapat bergerak, lalu lintas wisatawan yang keluar masuk Purbalingga juga akan terus meningkat.
Seperti halnya rintik hujan pertama yang jatuh di bulan kemarau, kehadiran bandara sebagai roda penggerak ekonomi juga telah dinantikan oleh para warga, membawa serta curah harapan dan kebahagiaan. Terlebih lagi di tengah pandemi COVID-19 yang secara langsung maupun tidak langsung telah menghadirkan gelombang kecemasan bagi banyak kalangan, narasi tentang harapan dan impian yang akan menjadi kenyataan menjadi salah satu yang dinanti-nantikan.
Hal ini sesuai dengan program prioritas Kabupaten Purbalingga yang akan fokus terhadap upaya pemulihan ekonomi yang telah terdampak oleh pandemi COVID-19.
Target realisasi
Sebelumnya, Bandara JB Soedirman memang ditargetkan mulai beroperasi pada 22 April 2021, namun rencana itu tertunda karena beberapa hal, salah satunya adanya kebijakan terkait dengan mudik Lebaran tahun ini. Karenanya, target rencana operasional digeser menjadi 1 Juni 2021.
Executive General Manager Bandara JB Soedirman Catur Sudarmono menyatakan jelang "first flight" pada 1 Juni 2021 pihak Angkasa Pura II selaku penyedia bandara telah mempersiapkan banyak hal, termasuk dalam kaitannya dengan berbagai fasilitas untuk maskapai serta koordinasi dengan Airnav terkait dengan dukungan navigasi udara.
Pihak PT Angkasa Pura II optimistis target terbaru ini akan dapat terealisasi, mengingat pada saat ini pembangunan sarana pendukung sudah tuntas, terminal sementara sudah berdiri dengan gagah dan siap digunakan.
Tinggal menunggu proses pemasangan paving serta infrastruktur pagar keliling yang sudah mendekati final.Sebelumnya, proses pemasangan paving sempat mengalami sedikit kendala terkait dengan produksi, mengingat yang digunakan ini merupakan paving dengan standar yang khusus.
Sementara itu, terminal sementara yang dimaksud merupakan tenda roder yang memiliki standarisasisangat tinggi. Dengan atap berbentuk segitiga dan lantai yang terbuat dari beton tebal yang dilapisi parket kayu yang solid.
Tenda ini telah teruji memiliki ketahanan yang sangat kuat dan juga mampu menahan tiupan angin kencang yang berkecepatan hingga 100 kilometer per jam. Selain itu, tenda ini mampu digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga diharapkan akan dapat mendukung operasional bandara secara optimal mulai 1 Juni 2021.
Terkait dengan kesiapan operasional itu, Komandan Lanud JB Soedirman Purbalingga Letkol Nav Marino Adam Darmawan menyatakan pihaknya juga turut mendukung persiapan operasionalisasi bandara ini.
Pihaknya mengajak seluruh warga untuk serta merta mendoakan agar segala sesuatu yang direncanakan berjalan sesuai harapan hingga hari H.Sementara itu, bila berbicara tentang hari H nantinya maka akan ada cerita tentang maskapai Citilink yang mulai melayani rute dari ke Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara JB Soedirman dan sebaliknya.
Bahkan pada 1 April 2021, pesawat ATR72-600 dari Maskapai Citilink telah sukses melakukan uji coba serta berhasil mendarat dengan mulus di landasan pacu bandara ini.
Pesawat itu lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta untuk melakukan "proving flight" atau penerbangan pembuktian dalam rangkaian uji coba menuju beroperasionalnya Bandara JB Soedirman.
Kini, tinggal menghitung hari menuju tanggal beroperasinya bandara kebanggaan warga Purbalingga, segala persiapan terus dikebut dan dioptimalkan agar segera dapat terdengar suara deru pesawat yang lepas landas, terbang mengangkasa membawa serta doa-doa agar warga Purbalingga makin sejahtera.
Sejak diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada April 2018, rencana operasional perdana bandara JB Soedirman ini tentunya menjadi letupan semangat yang muncul di hati para warga.