REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah untuk kedua kalinya dirayakan dalam suasana pandemi Covid-19. Adanya larangan mudik, pelaksanaan shalat Idul Fitri dengan protokol kesehatan ketat dan silaturahim banyak dilakukan secara daring.
RS UII turut menjaga komitmen mencegah terjadinya penularan Covid-19 lingkungan baik dari tenaga kesehatan ke pasien maupun sebaliknya. Salah satunya melakukan swab antigen ke seluruh tenaga kesehatan dan karyawan dengan total 370 orang.
Selain itu, selama pandemi Covid-19 RS UII melaksanakan penelusuran rekam jejak setiap pekan secara daring yang wajib diisi seluruh karyawan. Dirut RS UII, dr Widodo Wirawan berharap, lewat usaha ini RS UII semakin aman, nyaman dan hemat. "Sehingga, pada akhirnya seluruh pasien tidak merasa khawatir berobat di RS UII," kata Widodo, Kamis (20/5).
Pelaksanaan swab antigen massal ini dikawal langsung Tim Satgas Covid-19. Bila terdapat karyawan yang dinyatakan positif, maka akan ditindak lanjuti swab PCR, melakukan isolasi mandiri dengan pantauan ketat Tim Satgas Covid-19. "Alhamdulillah, pada hasil swab antigen tersebut tidak ditemukan adanya karyawan yang positif," ujarnya.
Selain melakukan pencegahan secara berkala, Widodo menambahkan, RS UII turut meluncurkan layanan One Patient One Room (OPOR). Satu pasien satu kamar yang berlaku di seluruh kelas kamar rawat inap ini tanpa ada kenaikan tarif kamar.
Bahkan, mulai dari kelas Suite sampai Kelas III, setiap kamar hanya ditempati satu pasien. Widodo menekankan, langkah itu bertujuan memberi rasa aman karena tidak tercampur dengan pasien lain, sehingga meminimalkan penularan Covid-19.
"Juga memberikan rasa nyaman bagi pasien karena privasinya terjaga dan tetap hemat karena tidak ada kenaikan tarif kamar," kata Widodo.