REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan silaturahmi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Pertemuan itu dilaksanakan masih dalam rangka halal bi halal Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Kunjungan diterima langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah Agus Samsudin. Haedar mengatakan, silaturahmi bersifat kekeluargaan dan informal.
Untuk menjalin relasi, hubungan dan komunikasi yang selama ini telah terbangun dengan baik. Muhammadiyah dengan berbagai lembaga pemerintahan termasuk dengan kementerian-kementerian dan seluruh kelembagaan dalam kehidupan bernegara.
"Kita selalu menjalin hubungan yang baik, saling memberi informasi dan saling memberi masukan, bahkan juga kritik yang membangun," kata Haedar, Sabtu (22/5).
Ia menekankan, kedatangan kedua menteri juga dimaksudkan menjaga komunikasi dan kolaborasi. Antara pemerintah dengan gerak luas Muhammadiyah bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan kegiatan yang memajukan bangsa.
Kebetulan, lanjut Haedar, saat ini Muhammadiyah sedang terus melaksanakan tugas untuk penanganan Covid-19. Yang mana, terkait peran Menteri BUMN dan Mendag, sehingga kolaborasi dan komunikasi itu menjadi sesuatu yang sangat penting.
Di Kantor Cik Ditiro, dua menteri juga diajak mengunjungi Pusat Syiar Digital Muhammadiyah melihat basis data penanganan covid-19 MCCC bersama Aisyiyah. Lalu, mendiskusikan kondisi kehidupan kebangsaan positif yang perlu kolaborasi.
"Kami Muhammadiyah selalu menjadi kekuatan masyarakat yang terus berbuat untuk bangsa, negara, tapi juga memberi masukan-masukan konstruktif untuk kemajuan bangsa dan negara," ujar Haedar.