REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menyiapkan 7.000 alat tes cepat antigen bagi para santri yang akan kembali ke pondok pesantren di berbagai wilayah.
"Kami memfasilitasi para santri asal Probolinggo yang akan kembali ke pesantren dan kalau nanti kurang bisa pengadaan sebanyak 3.000 lagi alat tes cepat antigen bagi santri pondok pesantren," kata Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono di Probolinggo, Ahad (23/5).
Menurutnya, fasilitasi alat tes cepat antigen dilakukan karena saat ini para santri sudah mulai kembali ke pondok pesantren masing-masing di Kabupaten Probolinggo usai libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Untuk santri-santri yang datang dari luar Kabupaten Probolinggo seharusnya sudah membawa hasil tes cepat antigen dari daerah asalnya, sehingga mereka dipastikan tidak positif COVID-19 saat kembali ke Probolinggo," tuturnya.
Ia menjelaskan santri yang akan kembali ke pondok pesantren akan difasilitasi untuk tes cepat antigen di fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas terdekat dari rumahnya.
"Penyediaan alat tes cepat antigen bagi santri yang akan kembali ke pondok pesantren dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19. Kami berharap tidak terjadi klaster-klaster baru di pesantren," ucap Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo itu.
Apabila dari tes cepat antigen hasilnya positif, lanjut dia, santri yang bersangkutan akan diisolasi sambil menunggu tes usap PCR. Jika hasil tes usap PCR positif COVID-19, santri tersebut akan dikarantina selama 14 hari di rumah sehat Kabupaten Probolinggo.
"Kami berharap dengan adanya tes cepat antigen bagi santri itu, fenomena kenaikan kasus setelah adanya libur Lebaran dan sebagainya tidak terjadi, sehingga upaya itu bisa menekan angka penularan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo," ujarnya.