REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kolaborasi pentahelix antar pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, media, dan akademisi yang dicanangkan pemerintah terus diupayakan di berbagai sektor. Dalam konteks konektivitas infrastruktur telekomunikasi daerah terpencil, Bakti Kominfo sebagai pengemban Visi Digitalisasi Indonesia terus melakukan berbagai terobosan.
Selain memperluas layanan internet untuk desa yang masuk ke dalam program Kewajiban Pelayanan Universal di bidang telekomunikasi dan informatika atau biasa disebut Universal Service Obligation (USO), Bakti Kominfo juga menyediakan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah blankspot serta proyek infrastruktur strategis lainnya seperti Palapa Ring sebagai pengembangan jaringan telekomunikasi ke seluruh kabupaten,/kota dengan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serta Optik (SKSO).
Bakti Kominfo juga bekerja dalam membentuk ekosistem digital yang terus dilakukan melalui berbagai upaya di antaranya adalah melalui hubungan hulu dalam hal ini daerah penerima manfaat telekomunikasi Bakti Kominfo dengan hilir (nusantara dan global).
Salah satu terobosan yang di lakukan di sektor pariwisata meski terkesan tidak biasa namun sukses dilakukan melalui cara yang dipahami masyarakat, yaitu pemetaan potensi pariwisata daerah penerima manfaat Bakti, melalui lomba foto bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata.
Lomba Foto yang sukses digelar pada tanggal 3-26 Maret 2021 yang lalu berhasil mengumpulkan 2.499 foto dari 34 provinsi, 269 kabupaten, dan 759 desa selama tiga pekan serta dilakukan melalui media digital.
"Keunikan dari program ini adalah kami berhasil memetakan potensi pariwisata daerah oleh masyarakat daerah yang hasilnya dapat dirasakan manfaatnya untuk masyarakat di daerah tersebut secara langsung. Intinya adalah bagaimana melibatkan peran serta masyarakat di daerah penerima manfaat BAKTI pada masa Covid-19 ini, mempersiapkan mereka selama masa pandemi dan bersama-sama membangun pariwisata daerah melalui program digitalisasi yang merupakan misi yang kami emban sambil memberikan manfaat langsung kepada mereka," jelas Direktur layanan TI untuk masyarakat dan pemerintah, Danny Januar Ismawan, dalam siaran pers, Senin (24/5).
Terdapat 100 peserta yang berhasil lolos ke tahapan berikutnya untuk memperebutkan hadiah utama, yang pengumumannya telah diumumkan pada tanggal 10 Mei 2021 yang lalu bertepatan dengan peluncuran pameran foto virtual bertajuk People, Products and Places of the Lesser-known Indonesia yang berlangsung antara 10-24 Mei 2021.
Pameran yang digelar oleh Bakti Kominfo dipromosikan secara kolaboratif dengan KJRI Melbourne dan Kementerian Luar Negeri serta persatuan Guru Bahasa Indonesia di Victoria, Australia ini, mendapatkan sambutan luar biasa baik dari peserta lomba dan pelatihan, maupun dari lintas kementerian dan perwakilan Indonesia di luar negeri.
Acting Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Muniroh Rahim dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pameran Foto virtual tersebut mengatakan, inisiatif Bakti Kominfo melalui program Impact Adventures ini telah mengadopsi tiga program strategis sekaligus yaitu, pemanfaatan teknologi digital, pengembangan pariwisata khususnya Adventure Tourism dan pengembangan berbagai daerah di Indonesia. "Tiga hal penting yang dapat membantu pemulihan sektor pariwisata terutama di daerah terpencil pasca Covid-19," katanya.
Direktur Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, Yusron B. Ambary pada paparannya mengatakan dalam kondisi vacuum karena pandemi seperti saat ini, diperlukan terobosan untuk tetap mengingatkan masyarakat dunia akan Indonesia, atau dalam Bahasa diplomasi publik adalah Keeping Indonesia in the Heart and Mind of Global audience. "Dan terobosan yang dilakukan oleh Bakti dengan kerjasama pentahelix ini sangat penting dan dapat membantu tercapainya keinginan tersebut serta sejalan dengan misi Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri," katanya.