Senin 24 May 2021 14:27 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Sistem Berbasis Aplikasi untuk UMKM

Walkot telah mewajibkan pegawai di lingkup Pemkot Surabaya untuk membeli produk UMKM.

Pekerja mengemas seragam sekolah di sebuah konveksi di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi sebesar Rp184,83 triliun dari alokasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada tahun 2021 sebesar Rp699,43 triliun.
Foto: Didik Suhartono/ANTARA
Pekerja mengemas seragam sekolah di sebuah konveksi di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi sebesar Rp184,83 triliun dari alokasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada tahun 2021 sebesar Rp699,43 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menyiapkan sistem berbasis aplikasi untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan tujuan terjadi pemerataan penjualan produk UMKM di Kota Pahlawan ini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dengan sistem itu, seluruh UMKM akan terhubung langsung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Surabaya.

"Sehingga akan terlihat UMKM mana saja yang seringkali dibeli oleh OPD, sehingga ebih merata mana saja yang barangnya belum terjual," kata Eri.

Eri menjelaskan dalam sistem tersebut OPD juga dapat memesan secara daring produk apapun yang dijual oleh UMKM. Bahkan, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu telah mewajibkan pegawai di lingkup Pemkot Surabaya untuk membeli produk UMKM seperti, konsumsi untuk rapat, baju batik yang dikenakan setiap Kamis.

"Insya Allah ke depan pelajar akan mengenakan sepatu sekolah buatan UMKM. Kemudian seragam ASN (Aparatur Sipil Negara) juga dijahitkan di UMKM sehingga hanya makanan saja, tetapi semuanya semuanya dapat tersentuh," ujarnya.

Untuk itu, Eri meminta pelaku UMKM juga melaporkan omzetnya secara detail dan berkala setiap bulan sebab, itu menjadi penting karena dia ingin dari pendapatan itu membawa berpengaruh pemerataan pada pendapatan UMKM yang lainnya.

Ia mencontohkan UMKM A pendapatannya pada Juni sekian, kemudian UMKM B pada bulan yang sama pendapatannya kecil. "Maka kami akan mendukung yang belum laku itu agar terjual semuanya," katanya.

Orang nomor satu di Kota Pahlawan ini berharap semua pelaku UMKM dapat tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19. "UMKM merupakan ujung tombak penggerak ekonomi di Surabaya. Kota Surabaya tidak akan menjadi sebesar ini tanpa ada gotong-royong dari para pelaku UMKM," katanya.

Bahkan dalam beberapa kesempatan, Eri juga sering memberikan motivasi kepada pelaku UMKM untuk terus berjuang di tengah pandemi Covid-19. Seperti halnya pada pertemuan Eri dengan pelaku UMKM di Kelurahan Bubutan, Surabaya, Sabtu (22/5).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement