Rabu 26 May 2021 14:48 WIB

RSLI Surabaya Kirim 42 Specimen Covid-19 Varian Baru

Ada enam kriteria yang dipakai untuk dasar pengiriman sampel Covid-19.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dokter penanggung jawab pasien pada Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, dr Fauqa Arinil Aulia mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima, ada 10.338 pekerja migran yang masuk ke Jawa Timur. Di mana 91 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Fauqa mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan 42 specimen ke Laboratorium ITD dan Balitbangkes Jakarta Pusat dalam upaya mengantisipasi varian baru Covid-19. Dari 42 specimen yang dikirimkan, hanya dua pasien yang dinyatakan terjangkit varian baru Covid-19. "Hingga hari ini kami memang baru mendapatkan dua pasien yang terkonfirmasi covid-19 varian baru," ujar Fauqa, Rabu (26/5).

Sesuai SE Kemenkes, jelas dia, ada enam kriteria yang dipakai untuk dasar pengiriman sampel Covid-19 yang dicurigai sebagai varian baru, agar dipastikan kesahihannya. Pertama, yang muncul pada daerah yang outbreak yakni penularan yang cepat pada suatu wilayah.

Kedua, orang yang baru melakukan perjalanan internasional, terkonfirmasi positif dengan CT Value yang rendah  di bawah 25. Ketiga, mulai menginveksi pada kelompok yang tidak rentan, seperti pada usia anak-anak. Kelima, pada penderita yang pernah terinfeksi, lalu terinfeksi Covid-19 kembali.

Terakhir, pada kejadian kematian dengan penyakit penyerta serta penyakit menular lainnya. Penanggung jawab RSLI, dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara memastikan, dua pasien terjangkit Covid-19 varian baru telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan.

Nalendara menegaskan, sesuai prosedur dan ketentuan yang ada, kedua pasien telah menjalani karantina minimal 14 hari. Mereka juga telah dilakukan monitoring dan assesmen kondisi medis, serta konfirmasi 2x swab PCR negatif. Itu merupakan jaminan kesembuhan dan upaya memastikan tidak merebaknya varian baru tersebut.

Kemudian ditambah tujuh hari isolasi  tambahan  serta monitoring lanjut dari fasilitas kesehatan di sekitar tempat tinggalnya. Kedua pasien juga masih akan dipantau para relawan pendamping dalam membantu memastikan kondisi pasien tersebut sudah benar-benar sembuh, sehat dan tidak berpotensi menularkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement