REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara mengingatkan masyarakat memperkuat mitigasi bencana kekeringan menjelang puncak musim kemarau tahun 2021.
"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk juga masyarakat, mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim kemarau," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (27/5).
Dia mengatakan pada saat ini sejumlah wilayah di Jawa Tengah telah mulai memasuki puncak musim kemarau termasuk Banjarnegara. "Puncak musim kemarau diperkirakan pada bulan Agustus 2021, karena itu kami mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kekeringan pada puncak musim kemarau," katanya.
Dia menambahkan, pada musim kemarau tingkat curah hujan akan menurun drastis sehingga dikhawatirkan meningkatkan potensi krisis air bersih. "Waspadai krisis air bersih dan kebakaran lahan terutama di wilayah yang rawan terjadi krisis air bersih," katanya.
Dia menambahkan selain wilayah Banjarnegara, imbauan serupa juga disampaikan bagi wilayah kabupaten sekitar seperti Banyumas, Purbalingga dan lainnya. "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif mewaspadai kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan, kebakaran hujan dan lahan serta ketersediaan air bersih," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kepada para pemangku kebijakan mengenai tren kondisi cuaca terkini. "Selain itu kami juga terus menyebarluaskan informasi cuaca terkini kepada seluruh masyarakat di wilayah setempat," katanya.Dia berharap melalui informasi cuaca tersebut akan mendukung upaya penguatan mitigasi bencana di wilayah ini.