REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Sejumlah peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri diIAIN Tulungagung dianulir dari sistem penilaian seleksi karena melanggar sejumlah aturan meski telah diperingatkan panitia.
"Ada beberapa peserta yang terpaksa kita diskualifikasi karena melanggar beberapa aturan ujian," kata Juru Bicara IAIN Tulungagung, Ulil Abshor kepada awak media di Tulungagung, Jumat (28/5).
Jumlah peserta ujian Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SSE UM-PTKIN) di IAIN Tulungagung yang terdaftar ada 3.241 orang. Dari jumlah itu, ada 0,03 persen dari total calon mahasiswa peserta ujian SSE UM-PTKIN yang didiskualifikasi karena tidak menghiraukan peringatan dari panitia pengawas ujian.
Jumlah kehadiran dalam ujian yang berlangsung daring itu sendiri disebut Ulil mencapai 97,35 persen. Ada sekitar 2,26 persen peserta yang absen atau tidak login tanpa alasan, sehingga otomatis dinyatakan gugur atau tidak lolos. Dijelaskan, dari jumlah pendaftar ini, nantinya akan diambil 2.796 mahasiswa.
Sisanya akan diisi melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN- PTKIN) dan jalur mandiri. Untuk tahun ini total kuota mahasiswa baru sebanyak 5.500 mahasiswa.
Hingga saat ini sudah dua jalur yang sudah ditutup pendaftarannya yakni jalur SPAN PTKIN dan SSE UM PTKIN. Dari kedua jalur ini nantinya akan diambil sebanyak 5.309 mahasiswa.
Sedangkan sisanya akan dipenuhi melalui jalur mandiri. Pendaftaran jalur mandiri sudah dibuka dan akan ditutup pada 30 Juni 2021.
Setelah itu akan digelar ujian masuk dengan menerapkan sistem daring. "Untuk jalur mandiri seleksi ujian masuk juga menggunakan sistem online, kita masih belum menerima petunjuk dari pusat untuk menggelar secara offline," tuturnya.
Terdapat empat fakultas yang berada di IAIN Tulungagung, yakni Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan serta Fakultas Ushuludin, Adab dan Dakwah.
Selama proses pendaftaran berlangsung, lima jurusan paling banyak diminati pendaftar. Yakni Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam, Psikologi Islam dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. "Tahun ini yang paling banyak peminat jurusan Manajemen Bisnis Syariah, kalau tahun sebelumnya Pendidikan Agama Islam banyak peminatnya," kata Ulil.