REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung generasi muda di daerahnya. Organisasi ini harus bisa mengajak mereka menjadi wirausahawan enterprenuer muda.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak keluarga besar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banyuwangi untuk support generasi muda di kabupaten tersebut agar berani menjadi entrepreneur muda.
Ipuk Fiestiandani menyatakan, saat ini ketertarikan anak muda dalam membangun usaha telah menjadi tren. Untuk mencapai tersebut, mereka membutuhkan wadah dan arahan. "Karena itu, pemkab memiliki program inkubasi penciptaan pengusaha muda baru sebagai bagian dari skema pemulihan ekonomi," kata Ipuk di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (29/5).
Pemkab nantinya secara bertahap menyiapkan program inkubasi pengembangan bisnis. Program ini akan dipandu oleh mentor-mentor berpengalaman. Mereka bertugas menyiapkan generasi muda di Kabupaten Banyuwangi menjadi pengusaha baru.
Ipuk memastikan, pemerintah akan memfasilitasi seluruh aspek termasuk masalah pembiayaan ke depannya. Oleh karena itu, Ipuk menegaskan, programnya membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk Kadin Banyuwangi. "Kami berharap masukan-masukan dari Kadin sebagai wadah bagi para pengusaha bagi Banyuwangi demi perbaikan ke depan," ucap Ipuk dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi.
Sementara itu, Ketua Kadin Banyuwangi, David Wijaya Tjoek mengapresiasi Pemkab Banyuwangi atas upayanya melakukan pemulihan ekonomi. Hal ini terutama ihwal langkah konsolidasi program dan alokasi anggaran yang diprioritaskan untuk kegiatan dalam menopang suksesnya program pemulihan ekonomi.
David sudah melihat sejumlah program pemulihan ekonomi Pemkab Banyuwangi. Beberapa di antaranya seperti program membantu UMKM untuk naik kelas melalui berbagai kegiatan pendampingan. Stimulan pembiayaan, dan perluasan akses pasar hingga membantu penguatan branding produk dan melakukan digitalisasi UMKM termasuk program yang tepat.
Capaian Pemkab Banyuwangi dinilai selaras dengan hasil inflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi. Berdasarkan data BPS pada April 2021, Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Banyuwangi menjadi satu-satunya kota yang tingkat inflasinya di bawah 0,05 persen dibandingkan tujuh kota lain di Provinsi Jatim.
Menurut David, pengelolaan inflasi sangat berkaitan dengan upaya menjaga daya beli warga. "Sejumlah kebijakan untuk memperkuat daya beli masyarakat dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Ini sangat kami apresiasi sekali," ungkap dia.
Sebagai informasi, Kadin Banyuwangi beranggotakan beragam organisasi. Mereka antara lain Gapensi, REI, Apersi, AKLI, Asosiasi Aksesoris, Kerajinan, Kaos, Kuliner dan Batik Banyuwangi. Ada pula Komunitas Kain & Kebaya Indonesia serta Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, dan lain-lain.