REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 3 kilometer (km) ke arah barat daya pada Ahad (30/5). Awan panas guguran itu terjadi pada pukul 12.20 WIB dengan arah angin ke tenggara.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 48 mm dan durasi 322 detik," kata dia.Meski awan panas guguran mencapai 3 km, menurut dia, hingga saat ini BPPTKG belum mendapatkan laporan kejadian hujan abu."Per saat ini belum ada laporan kejadian hujan abu," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Ahad.
Ia menjelaskan, pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 29 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-9 mm selama 11-104 detik, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm selama 13 detik, serta lima kali hybrid/fase sebanyak amplitudo 3-8 mm dengan durasi 7-10 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.