Kamis 03 Jun 2021 08:09 WIB

Bupati Minta Ketakutan ke Cilacap Jangan Berlebihan

Pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian di Kabupaten Cilacap melambat.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Gejala varian baru covid-19.
Foto: republika
Gejala varian baru covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, meminta agar adanya kasus Covid-19 varian B.1617.2 dari India, tidak terlalu dibesar-besarkan. Menurutnya, warga dari luar tidak perlu terlalu takut untuk datang ke Cilacap. ''Saya perlu garis bawahi jangan takut ke Cilacap,'' katanya akhir pekan lalu.

Dia menyebutkan, pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian di Kabupaten Cilacap melambat. Untuk memulihkannya, Bupati  mempersilahkan investor masuk Cilacap. Menurutnya, penanganan kasus Covid-19 sudah ditangani dengan baik dan optimal. Bahkan untuk ABK Filipina yang terinfeksi Covid-19 varian India, hanya tinggal enam ABK yang masih diisolasi.

''Jadi silakan, siapa saja investor, tamu ke Cilacap saya jamin aman. Perlu kita garis bawahi dan luruskan, jangan takut datang ke Cilacap,'' katanya,

Hal itu disampaikan Tatto menanggapi adanya imbauan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke wilayah Kabupaten Cilacap. Antara lain, seperti yang disampaikan Bupati Banyumas, Achmad Husein.

''Sebetulnya, Pak Husein (Bupati Banyumas) itu wajar saja. Wajar karena di Cilacap ada Covid-19 varian baru dari India. Ketakutan boleh, tetapi jangan berlebihan karena disini ternyata aman,'' katanya.

Dia menyatakan, sebagai Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Cilacap, telah turun langsung ke kecamatan dan desa-desa. ''Dimana ada masalah, saya akan turun. Saya bersama Forkopimda, seperti Danlanal, Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua PN, semua turun. Kita sudah sepakat bersama-sama Cilacap bebas Covid-19, sehingga ekonomi kembali pulih,'' katanya.

Terkait perkembangan kasus Covid-19 varian B 1617.2 dari India, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi menyebutkan, yang sudah pasti terjangkit varian tersebut baru para Anak Buah Kapal (ABK) warga Filipina yang sebelumnya diketahui terjangkit Covid-19 di Cilacap.

''Untuk nakes RSUD Cilacap yang terjangkit Covid 19, sejauh ini belum bisa dipastikan varian virusnya karena hasil pemeriksaan laboratorium UGM belum keluar,'' jelasnya.

Namun dia mengakui, kasus Covid 19 yang sebelumnya hanya ditemukan pada para nakes, belakangan semakin melebar. Dia menyebutkan, dalam proses tracing kasus nakes RSUD ini, pihaknya telah melakukan testing pada 700 sasaran yang terdiri dari kalangan nakes, pegawai RSUD, puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pegawai Dinas Kesehatan.

Hasilnya, seperti yang disampaikan Tatto, keseluruhan 78 warga Cilacap yang terjangkit Covid 19. Dari jumlah itu, 56 merupakan tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan ABK, 10 nakes dari hasil tes level II, dan 12 orang dari kalangan keluarga nakes.

Namun Pramesti menyebutkan, hampir seluruh nakes yang terpapar Covid 19 sudah dinyatakan sembuh. Yang dari hasil tes laboratorium masih positif aktif tinggal sebanyak 18 orang. ''Dari jumlah itu, sebanyak 11 orang dirawat di RSUD dan 7 orang di RS Priscilla Sampang," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement