Jumat 04 Jun 2021 17:41 WIB

Kementan Apresiasi Program Tani Milenial Sleman

Sleman menargetkan terbentuknya 1.000 petani milenial pada 2024.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petani milenial (petani muda berusia 19 hingga 39 tahun)  bersama pekerjanya mengemas sayur organik untuk dijual di pasar digital.
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
Petani milenial (petani muda berusia 19 hingga 39 tahun) bersama pekerjanya mengemas sayur organik untuk dijual di pasar digital.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, berkomitmen terus mendorong kelahiran petani milenial di wilayah setempat. Selain untuk memberdayakan milenial, tapi ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman.

 

Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut. Ia menekankan, Kementerian Pertanian siap bekerja sama guna meningkatkan program tani milenial.

"Kita full support. Kongkritnya di DIY ada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, balai karantina dan menyusun program pelatihan. Kita ada narasumber-narasumber kalau perlu datangkan dari Bogor, Lembang, juga punya balai pelatihan di sana," kata Dedi, Jumat (4/6).

Ia mengapresiasi inovasi Pemkab Sleman yang sudah pula berhasil memanfaatkan teknologi dalam bidang pertanian. Keberhasilan ini dirasa sudah sangat sesuai dengan minat generasi milenial yang memang sangat dekat dengan dunia digital. "Apalagi, segala sesuatu berbasis digital, maka peluang efisiensi semakin tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, telah mencanangkan tani milenial pada April 2021 lalu. Bahkan, melalui program tersebut, Kustini yakin untuk menargetkan terbentuknya 1.000 petani milenial pada 2024 mendatang.

"Jujur saja sekarang ini regenerasinya memang kurang. Petani yang senior sudah di atas 50 tahun dan generasi di bawahnya belum ada," kata dia.

Untuk itu, ke depannya, Kustini berharap Pemkab Sleman dapat menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian. Tidak cuma demi menyukseskan gerakan tani milenial di Kabupaten Sleman, tapi nantinya menyebarkannya ke seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement