REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota SurabayaEri Cahyadimengemukakan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kota itu bisa memanfaatkan lahan kosong milik pemerintah kota setempat untuk keperluan budi daya ikan dan tanaman.
"Nanti, hasil dari budi daya itu dapat dijual oleh mereka untuk menambah pendapatan," katanyadi Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/6).
Menurut Eri, banyak lahan kosong milik Pemkot Surabaya yang belum digunakan untuk kepentingan MBR. Ia mencontohkan lahan kosong yang ada di area kantor Kelurahan Sememi dinilai cukup prospek jika dimanfaatkan secara maksimal oleh MBR untuk budi daya lele.
"Nanti kolam ikan yang sudah ada di sana bisa dibesarkan, dibuat ternak ikan lele dan lainnya. Jadi dibudidaya beneran, nanti hasilnya bisa buat warga MBR," katanya.
Eri sebelumnya mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak COVID-19. Apabila warga terdampak itu belum mendapatkan penghasilan, kata dia, maka pemkot akan memberikan intervensi, salah satunya memfasilitasi lahan agar dikelola mereka.
"Misalnya memanfaatkan lahan itu dengan bercocok tanam atau budi daya perikanan. Kalau itu tambak, nanti kamiberi benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya," ujarnya.
Eri berharap, meski di tengah pandemi COVID-19, roda perekonomian warga Surabaya bisa tetap berjalan. Untuk mendukung hal itu, dibutuhkan sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.
Menurut dia, COVID-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati dan gotong royong bersama antara warga dengan pemerintah. "Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani COVID-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia," katanya.