REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Kehadiran Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Badan Pengurus Cabang (BPC) Kabupaten Semarang menjadi amunisi baru bagi upaya pemulihan ekonomi daerah yang terdampak pandemi Covid-19.
Kalangan pengusaha muda yang progresif dan dinamis diharapkan mampu menstimulasi kebangkitan dunia usaha serta UMKM yang masih terpuruk, hingga memasuki tahun kedua masa pandemi Covid-19 ini.
Hal ini ditegaskan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus BPC HIPMI Kabupaten Semarang, yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, di Ungaran, Ahad (6/6).
Bupati melihat kepengurusan BPC HIPMI Kabupaten Semarang yang baru menumbuhkan semangat baru di dalam organisasi yang menjadi wadah bagi para pengusaha muda di Kabupaten Semarang.
Selain memiliki semangat yang luar biasa, orang nomor satu di Kabupaten Semarang tersebut juga melihat cukup progresif dan sangat inovatif. “Saya berharap semangat tersebut nantinya bisa ditularkan kepada para pengusaha lain di Kabupaten Semarang,” ungkapnya.
Terlebih, lanjut Ngesti, potensi usaha yang ada di Kabupaten Semarang juga cukup besar, seperti berbagai usaha kreatif, UMKM dan juga usaha pariwisata, yang selama ini menjadi salah satu penopang perekonomian di daerahnya.
Namun dengan adanya pandemi Covid-19 telah banyak berdampak dan membuat dunia usaha di Kabupaten Semarang megalami masa-masa yang sulit. Tak sedikit dunia usaha yang terpaksa harus terhenti.
Oleh karena itu, ia berharap para pengusaha muda tersebut bisa berperan dalam upaya membangkitkan kembali dunia usaha, termasuk pelaku UMKM untuk bangkit dari keterpurukan tersebut dan ekonomi bis segera membaik di daerahnya.
“Jika peran tetsebut mampu dioptimalkan para pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI, maka BPC HIPMI Kabupaten akan mampu menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian akibat pandemi Covid-19,” kata Bupati.
Terpisah, Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Semarang, Rizka Dwi Prasetyo menambahkan, para pengusaha muda di kabupaten semarang siap membantu Pemkab Semarang untuk menjadi motor kebangkitan ekonomi pasca pandemi.
Untuk langkah awal, jelasnya, BPC HIPMI Kabupaten Semarang bakal mencanangkan ‘one buy one sell’ di lingkup para pengusaha muda yang berada dalam wadah BPC HIPMI Kabupaten Semarang.
Jadi BPC HIPMI Kabupaten Semarang akan membuat sistem digitalisasi penjualan. Melalui sistem itu nantinya pengurus maupun anggota HIPMI di Kabupaten Semarang yang sudah mempunyai produk akan didata.
Kemudian kewajiban seluruh pengurus maupun anggota tersebut jika akan menjual produknya syaratnya harus membeli satu produk dari pengurus atau anggota yang lain dan ada di platform penjualan digital tersebut.
Sehingga setiap anggota yang telah membeli satu produk akan mendapatkan satu rekomendasi untuk menjual produknya melalui platform penjualan digital tersebut.
“Besar harapan saya, nantinya itu akan membentuk kaptif market untuk memperkuat para pengusaha muda. Sehingga untuk membuka jangkar keluar, itu bisa lebih kuat,” jelas Rizka.
Ia juga menyampaikan, terkait dengan harapan agar para pengusaha muda ikut berperan dalam mendorong kebangkitan ekonomi akibat dampak pandemi, BPC HIPMI akan berkolaborasi dengan Pemerintah kabupaten (pemkab) Semarang.
"Nanti dari sektor perizinan, investasi dan sebagianya akan didiskusikan secara bersama, bagaimana terbentuk satu kolaborasi –baik keluar maupun ke dalam yang kuat—dalam rangka untuk meningkat kan perekonomian yang tidak baik seperti sekarang ini," katanya.