REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Musibah kebakaran melanda dua lokasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dalam waktu semalam. Musibah pertama terjadi di Desa Bringkeng Kecamatan Kawunganten pada Ahad (6/6) malam pukul 08.00 WIB, sedangkan kebakaran kedua terjadi di wilayah Kota Cilacap pada Senin (7/6) dinihari.
Musibah di Desa Bringkeng, terjadi pada bangunan penggilingan padi milik Abdul Nafsor, warga setempat. Naasnya, kebakaran tersebut tidak hanya meludeskan bangunan penggilingan, tapi juga menghanguskan beras dalam kantong plastik sebanyak 10 ton.
''Tidak ada kerugian dalam musibah itu. Namun kerugian yang dialami pemilik penggilingan cukup besar, mencapai lebih dari Rp 50 juta,'' jelas Kepala UPT Pemadam Kebakaran Cilacap, Supriyadi.
Menurutnya, musibah kebakaran di bangunan penggilingan tersebut pertama kali diketahui beberapa tetangga yang tinggal di lokasi sekitar penggilingan. ''Saat itu, kobaran api dari dalam bangunan sudah cukup besar sehingga warga menghubungi damkar untuk membantu memadamkan api agar tidak semakin meluas,'' katanya.
Dalam upaya pemadaman, UPT Pemadam Kebakaran mengerahkan mobil pemadam dari Majenang. Setelah dilakukan upaya pemadaman bersama warga, api akhirnya dapat dipadamkan.
''Kebakaran di penggilingan padi ini diperkirakan karena adanya korsleting listrik pada kabel listrik di bagian atap. Dalam kondisi kering seperti sekarang, percikan api dari korsleting menyebabkan kayu atap mudah terbakar,'' jelasnya.
Sedangkan kebakaran di Kota Cilacap, terjadi pada salah satu mess toko modern di Jalan Dokter Soetomo. ''Adanya api diketahui oleh salah satu karyawan toko yang segera melaporkan kejadian itu pada UPT,'' katanya.
Dengan langkah cepat karyawan Alfamart, api akhirnya dapat dilokalisir sehingga tidak membakar seluruh bangunan. ''Api bersumber dari atap bangunan yang diduga juga berasal dari korsleting listrik. Akibat musibah itu, pihak toko modern hanya mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta,'' ujar dia.