REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum, mengimbau masyarakat turut mendukung pengendalian Covid-19 melalui penyekatan dan tes antigen bagi pengendara yang melintasi Jembatan Suramadu. Imbauan tersebut dilayangkan setelah adanya pengendara yang bersikeras menolak dilakukan tes swab antigen, saat melintasi Jembatan Suramadu.
Pihaknya telah menerjunkan personel gabungan dari Brimob, Satlantas, hingga Sabhara dalam upaya mengantisipasi pengendara bandel yang menolak dilakukan tes swab antigen. Personel gabungan tersebut bertugas menjelaskan terkait tujuan dilakukannya tes swab kepada pengendara yang menolak dites.
"Kami sudah siapkan tim. Orangnya kita pinggirkan, beri pengertian. Yang tidak mau diswab kemarin awalnya menolak. Lalu Kasatlantas memanggil, beri penjelasan, dia mengerti dan minta maaf lalu mau swab," kata Ganis di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/6).
Menurut dia, pihaknya akan selalu bersikap humanis dalam memberikan tindakan apabila ada kejadian serupa. Namun, apabila sampai ada pelanggaran pidana yang dilakukan pengendara, pihaknya juga tidak segan untuk menjatuhkan hukuman. "Akan dilihat dulu, kalau bisa masuk ranah pidana ya ditindaklanjuti. Kalau enggak, ya sanksi sosial saja," ujarnya.
Ia menerangkan, selain di Jembatan Suramadu, pihaknya juga menerjunkan personel gabungan di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, untuk melakukan tes swab antigen kepada penumpang. Harapannya, pengendalian Covid-19 benar-benar bisa berjalan maksimal.
"Tetap disiapkan dengan tim sama Dinkes, Kodim Surabaya Utara, dan Polda Jatim. Penyekatan dan swab di sana, kami koordinasi dengan ASDP untuk melayani penumpang dengan rapid antigen negatif," katanya.
Ganis mengaku antisipasi di kawasan perairan lebih mudah dibanding di jalur Suramadu. Lantaran sebagian besar penumpang kapal sudah mengantongi surat kesehatan dan surat jalan dari instansi terkait. "Di sana (pelabuhan), kayaknya lebih mudah, karena penumpang sudah mengantongi surat (sehat )" ujar dia.
Hingga Senin (7/6) malam, sudah 6.997 pengendara yang dilakukan tes swab antigen. Dari jumlah tersebut, 113 di antaranya dinyatakan positif berdasarkan tes antigen. Setelah dilanjutkan ke tes swab PCR, ada 47 pengendara yang dinyatakan positif Covid-19.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan, rencananya penyekatan dan pemeriksaan di Jembatan Suramadu akan berlangsung selama 12 hari. Ini berdasarkan hasil kesepakatan bersama dalam rapat koordinasi Forkopimda Jawa Timur, Surabaya, dan Bangkalan pada Ahad (6/6) malam.
"Penyekatan sampai 12 hari jalan terus. Nanti, insya Allah rapid antigen di kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan," katanya.
Eri menegaskan, setiap pengendara yang masuk ke Surabaya harus dilakukan rapid antigen. Bagi mereka yang dinyatakan negatif, akan diberi tanda berupa stiker di kendaraannya. Jadi, ketika ditemukan kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu sisi Surabaya tidak dilengkapi stiker, secara otomatis petugas akan menghentikan dan melakukan rapid antigen.
"Kalau motor atau mobil tidak ada tandanya (stiker) yang kita sepakati, maka ketika masuk ke Surabaya kita hentikan untuk rapid antigen," tegas dia.