Rabu 09 Jun 2021 15:41 WIB

Gibran Pastikan Sekolah Tatap Muka Dimulai Juli

Adanya klaster di pondok pesantren tak berpengaruh terhadap persiapan PTM.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilakukan sesuai jadwal yakni mulai Tahun Ajaran 2021/2022 pada Juli mendatang. Adanya klaster di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Solo diklaim tidak berpengaruh terhadap persiapan PTM.

"Insya Allah tidak berpengaruh. Mereka kan ada di lingkungan pesantren. Kami tetap on schedule, Juli masuk sekolah," kata Gibran kepada wartawan, Rabu (9/6).

Baca Juga

Menurutnya, melihat kondisi penyebaran Covid-19 di Solo masih aman untuk anak-anak masuk sekolah. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait berapa kali pelaksanaan PTM dalam sepekan.

"Kalau dilihat keadaan di Solo aman-aman saja, mau setiap hari atau sepekan berapa kali. Tapi kami nunggu instruksi pusat dulu," imbuhnya.

Gibran menambahkan, selama ini sudah dilakukan simulasi PTM di sekolah-sekolah. Menurut dia, teknis pelaksanaan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan sudah dipahami oleh para guru dan murid.

"Sudah setiap hari simulasi, anak-anak sudah mengerti semua. Yang jelas sekolah siap dengan SOP protokol kesehatan," tegasnya.

Nantinya, PTM dilaksanakan secara bertahap, dimana siswa yang masuk hanya 50 persen dari jumlah murid per kelas. Sedangkan 50 persennya mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah. Durasi waktu PTM juga dilakukan bertahap. Untuk tahap awal, durasinya hanya dua jam per hari.

Di sisi lain, Gibran menyatakan kapasitas tempat tidur pasien rumah sakit di Solo masih aman untuk merawat pasien Covid-19. Namun, jika ada penambahan pasien dari Kabupaten Kudus, maka Pemkot bakal bersiap-siap mengantisipasi.

Selain itu, Pemkot juga mengantisipasi adanya penambahan kasus Covid-19 dimana sejumlah kabupaten sekitar Solo mencatatkan kasus harian terbanyak di Jawa Tengah. Gibran mengaku bakal berkoordinasi dengan bupati-bupati sekitar untuk pengendalian Covid-19.

"Yang jelas Solo aman dan vaksinasi cepat.

Untuk vaksin gotong royong masih nunggu kabar. Kami masih kejar vaksin pralansia dan lainnya," pungkasnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Selasa (8/6) secara kumulatif mencapai 11.412 dengan kasus aktif sebanyak 368 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 286 orang isolasi mandiri/terpusat dan 82 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 10.483 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 561 orang meninggal dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement