Jumat 11 Jun 2021 14:21 WIB

Ini Cara Pemkot Surabaya Antisipasi Penyebaran Covid-19

Eri juga terus memantau penyekatan di Jembatan Suramadu, khususnya di sisi Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Pasien COVID-19 berolahraga saat menjalani karantina di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/6/2021). Usai penyekatan di Jembatan Suramadu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit berkapasitas tempat tidur sebanyak 400 ranjang tersebut hingga Jumat (11/6/2021) pagi bertambah 110 orang sehingga total jumlah pasien menjadi 269 orang.
Foto: Antara/Moch Asim
Pasien COVID-19 berolahraga saat menjalani karantina di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/6/2021). Usai penyekatan di Jembatan Suramadu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit berkapasitas tempat tidur sebanyak 400 ranjang tersebut hingga Jumat (11/6/2021) pagi bertambah 110 orang sehingga total jumlah pasien menjadi 269 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, selain mengantisipasi penularan Covid-19 asal Bangkalan, Madura, melalui penyekatan di Jembatan Suramadu, pihaknya juga fokus mengantisipasi penularan di dalam kota. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggiatkan tes swab masaal dengan menerjunkan Tim Swab Hunter.

“Swab massal dan Swab Hunter di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat,” kata Eri.

Eri juga menegaskan, pihaknya terus melakukan pendataan kepada warga yang melakukan mobilitas di beberapa pekan terakhir ini. Apalagi terhadap warga yang datang atau setelah berkunjung ke Madura. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini sebaran Covid-19 di Surabaya.

“Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, kita lakukan tracing dan juga tes, termasuk tesnya itu ke pasar-pasar,” ujarnya.

Eri mengajak warganya untuk selalu menjaga protokol kesehatan. Ia yakin, dengan cara gotong-royong dan bersama-sama menjaga protokol kesehatan, transmisi kasus Covid-19 di Kota Surabaya bisa ditekan.

“Jadi, aku nyuwun tulung (minta tolong) kepada warga, ayo terus menjaga protokol kesehatan, supaya tidak ada lonjakan kasus di Surabaya,” kata dia.

Eri mengaku, dirinya juga terus memantau penyekatan di Jembatan Suramadu, khususnya di sisi Surabaya. Eri mengungkapkan, sejak dilakukan penyekatan dan rapid antigen, tepatnya mulai Sabtu hingga Kamis, setidaknya sudah ada 13.735 pengendara yang dites rapid antigen. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 239 yang dinyatakan positif dan 13.496 sisanya dinyatakan negatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement