REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan agar prajurit TNI melakukan pendekatan kultural dalam menerapkan "testing", "tracing", dan "treatment" (3T) kepada masyarakat. "Laksanakan pendekatan kultural dalam pelaksanaan 3T kepada masyarakat," kata Panglima TNI saat menerima laporan perkembangan dan penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Timur dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, di Lanudal Juanda Surabaya, Jumat (11/6).
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini meminta agar prajurit TNI mengoptimalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro dan melaksanakan 3T. "Hal ini untuk mendapatkan data yang akurat serta kita dapat melakukan tindakan cepat apabila terjadi dinamika," katanya dalam siaran pers.
Marsekal Hadi yang didampingi oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menekankan agar petugas melaksanakan pemantauan dan melaporkan kasus aktif, pemantauan angka kematian, pemantauan angka kesembuhan, BOR (bed occupancy rate) ICU, dan BOR isolasi. Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa saat ini Kodam V/Brawijaya bersinergi dengan Polda Jatim dan Pemprov Jatim untuk meningkatkan kemampuan rumah sakit.
"Kami juga menambah tenaga kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan serta meningkatkan untuk kemampuan tes PCR," ujarnya.
Di samping itu, katanya, Kodam V/Brawijaya akan terus menjalankan penegakan disiplin protokol kesehatan melalui PPKM Skala Mikro kepada masyarakat.