REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Ketua DPR RI, Puan Maharani, meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pendhapi Gede Balai Kota Solo, Sabtu (12/6). Puan meminta percepatan vaksinasi Covid-19 di daerah pemilihannya (dapil) yakni Solo, Sukoharjo, Boyolali dan Klaten.
Dalam kunjungan tersebut juga dilakukan peninjauan vaksinasi Covid-19 di Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali secara virtual di Pendhapi Gede.
Puan mengatakan, pascalibur Lebaran ternyata terjadi lonjakan pasien Covid-19 di Jawa Tengah. Saat ini, daerah Kudus dan sekitarnya terjadi lonjakan pasien Covid-19, di mana lonjakan itu disebut hampir susah dikendalikan.
"Karenanya sebagai komitmen saya yang mempunyai Dapil di satu kota dan tiga kabupaten ini ikut bertanggung jawab melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Jawa Tengah juga saya dorong melakulan percepatan, tapi sebagai simbol saya datang ke Solo," kata Puan dalam sambutannya.
Tadinya, putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, tersebut berencana meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara langsung ke Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. Namun, mengingat situasi tidak terlalu kondusif, maka diputuskan peninjauan vaksinasi dipusatkan di Solo. Pelaksanaan vaksinasi di Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
"Saya harapkan daerah-daerah lain di Jawa Tengah penyebaran Covid-19 tetap dikendalikan, protokol kesehatan tetap dilakukan," imbuhnya.
Puan juga meminta kepada para kepala daerah agar secara terbuka menyampaikan laporan terkait kondisi penyebaran Covid-19 wilayah masing-masing secara sejujur. Jika pemerintah daerah punya masalah dalam penanganan Covid-19, maka sebaiknya disampaiakna.
"Tracing, testing dan treatment terus dilakukan. Jangan menyembunyikan kondisi wilayah, kalau sudah parah akan sulit dilakukan penanganan. Kita harus ada gotong royong antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," jelas mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut.
Menurutnya, sebagai pucuk pimpinan legislatif dirinya punya tanggung jawab untuk bersama-sama dengan pemerintah pusat melaksanakan pengawasan dalam penanganan Covid-19, termasuk vaksinasi. Sehingga, diharapkan tidak ada daerah yang penyebaran Covid-19 tidak tertangani dengan baik.
Dalam tinjauan tersebut, Puan menilai pelaksanaan vaksinasi tidak ada masalah. Peserta yang divaksin juga tidak mengalami gejala KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) yang berat.
"Jangan takut divaksin. Dengan divaksin menambah kekebalan tubuh kita, tapi bukan berarti kita tidak terpapar. Makanya menjaga protokol kesehatan penting. Kalau kita tidak sehat, maka tidak bisa menggerakkan roda ekonomi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, vaksinasi massal di Pendhapi Gede tersebut merupakan rangkaian proses vaksinasi selain yang fungsional. Saat ini, Pemkot Solo melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.
"Hari ini yang diundang pelayanan publik, karena tenaga kesehatan kan sudah selesai. Lansia saya undang yang terdekat. Totalnya hari ini yang diundang 340 orang, biar tidak terjadi kerumunan," terang Siti kepada wartawan.
Dia merinci, 340 peserta tersebut terdiri dari para pelaku pariwisata, pedangan kaki lima (PKL), civitas perguruan tinggi, pelaku konstruksi, pasar modern, perwakilan difabel, dan media.
Siti menyebut, capaian vaksinasi Kota Solo untuk tahap 1 dan 2 sebesar 148 persen dari target. Target vaksinasi tahap 1 dan 2 sebanyak 93 ribu sasaran. Jumlah yang sudah divaksin sebanyak 137 ribu orang.
"Sasarannya sudah kami perluas kepada pralansia usia 50 tahun ke atas. Untuk stok vaksin masih aman," ucap Siti.