Ahad 13 Jun 2021 16:41 WIB

Sleman Sempat Alami Krisis Stok Darah

PMI Sleman terus melakukan kampanye dan sosialisasi tentang donor darah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) merapikan kantong yang berisi darah pendonor saat kegiatan donor darah.
Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) merapikan kantong yang berisi darah pendonor saat kegiatan donor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, DIY, menggelar peringatan Hari Donor Darah Sedunia dengan menggelar donor darah di Sleman City Hall. Agenda dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Sleman, ketua PMI DIY dan PMI Sleman.

Ketua PMI Kabupaten Sleman, Sunartono mengatakan, kegiatan donor darah ini menargetkan sebanyak 100 pendonor. Donor darah di Sleman saat ini sudah mencapai tingkat kapanewon, dan dalam kegiatan ini tiap kapanewon membawa pendonor minimal dua.

Ia menekankan, agenda-agenda donor darah perlu terus rutin dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan darah. Mengingat beberapa waktu lalu, tepatnya satu pekan sebelum dan sesudah Lebaran sempat terjadi krisis stok darah Kabupaten Sleman.

"Biasanya stok darah 50 kantong per hari, namun sepekan sebelum dan sesudah Lebaran sempat terjadi krisis stok darah yang hanya tersedia 5-10 kantong darah, hingga kami harus mengupayakan darah dari luar Kabupaten Sleman," kata Sunartono, Ahad (13/6).

Ia menjelaskan, saat ini PMI Sleman terus melakukan kampanye dan sosialisasi tentang donor darah untuk bisa mengubah pola pikir masyarakat. Terutama, kalau donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerima donor.

Dengan rutin donor, pendonor juga mendapat keuntungan karena mendapat pemeriksaan kesehatan secara gratis. Sebab, ketika donor, pendonor nanti akan mengetahui empat penyakit seperti HIV, sifilis, hepatitis B, dan C.

"Darah yang sudah diambil dan tidak lolos penyakit ini, darah akan dibuang," ujar Sunartono.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyambut baik penyelenggaraan donor darah tersebut. Ia berharap, Hari Donor Darah Dunia dapat pula meningkatkan kesadaran dan kontribusi pendonoran darah agar bisa memberi manfaat kesehatan masyarakat.

Kustini juga berharap, untuk masyarakat yang belum pernah atau belum berani mendonorkan darahnya agar segera termotivasi untuk donor darah. Sebab, banyak manfaatnya tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga dapat dirasakan masyarakat.

"Kami berharap dengan peringatan di tengah pandemi covid ini masyarakat dapat mempertahankan kesehatannya agar mampu mendonorkan darah yang sehat, sehingga dapat mendukung stok darah di Kabupaten Sleman bahkan nasional," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement