Jumat 25 Jun 2021 15:38 WIB

Malang Perkuat Program Kota Ramah Lansia

Pemkot Malang memang sudah seharusnya memenuhi kesejahteraan kelompok berusia lanjut.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengadakan vaksinasi drive thru untuk lansia di Tareko, Kota Malang, Kamis (1/4).
Foto: Dok. Humas Pemkot Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengadakan vaksinasi drive thru untuk lansia di Tareko, Kota Malang, Kamis (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan semakin memperkuat program Kota Ramah Lansia ke depannya. Langkah ini dilakukan lantaran jumlah lansia cukup tinggi di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 mengungkan, persentase lansia di Indonesia dalam waktu hampir lima dekade meningkat sekitar dua kali lipat (1971-2020), yakni menjadi 9,92 persen (26 juta-an). Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, persentase penduduk berusia 65 tahun ke atas di Kota Malang sebesar 6,76 persen dari total penduduk.

"Dari angka tersebut diketahui bahwa jumlah penduduk lansia cukup tinggi," kata Wali Kota Malang, Sutiaji.

Angka lansia yang cukup tinggi harus menjadi perhatian khusus. Pemkot Malang memang sudah seharusnya memenuhi kesejahteraan kelompok berusia lanjut. Salah satu upaya pemerintah, yakni dengan meningkatkan program Kota Ramah Lansia.

Dengan konsep Kota Ramah Lansia, maka struktur dan layanan yang ada dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas. Konsep ini nantinya dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat yang telah berusia senja.

Menurut Sutiaji, Pemkot Malang telah menyusun beberapa peraturan sebagai payung hukum Kota Ramah Lansia. Satu di antaranya Perda Kota Malang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Kemudian Perwal Kota Malang Nomor 49 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemberian Pemenuhan Kebutuhan Pokok Bagi Lanjut Usia.

Selain itu, lanjut dia, ada Surat Keputusan Wali Kota Malang Nomor 188.45/27/35.73.112/2021 tentang Komisi Daerah Lanjut Usia. Kemudian ada pula Surat Keputusan Dinsos P3AP2KB Kota Malang Nomor 188.451/14/35.73.405/2020 tentang Forum Komunikasi Karang Werda Kota Malang.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, Penny Idriyani mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian strategi terkait Kota Ramah Lansia. Yakni, penguatan regulasi daerah dan kelembagaan; memperkuat kemitraan pelayanan dan pemberdayaan lansia; dan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan lansia. Selanjutnya, meningkatkan akurasi dan cakupan perlindungan sosial lansia, serta membangun infrastruktur dan ruang publik ramah lansia.

Dinsos P3AP2KB mengklaim telah memiliki beberapa program kegiatan seperti memfasilitasi kegiatan karang werda. Lalu memberikan bantuan pangan non-tunai daerah bagi lansia (200 orang penerima dengan kategori lansia miskin dan tidak produktif). "Dan adanya program rantang kasih dengan sasaran 114 orang lansia yang tidak potensial, miskin, dan terlantar," ucapnya.

Di samping itu, Pemkot Malang juga sudah menyediakan shelter bagi lansia dengan administrasi kependudukan Kota Malang, miskin dan terlantar. Mereka nantinya bisa ditempatkan di Pondok Lansia dan Tuna Wisma Karya (TWK) Sukun, Kota Malang.

Selain itu, kesehatan para lansia juga perlu mendapat perhatian khusus. Terlebih di masa pandemi ini, di mana kaum lansia lebih rentan terpapar sedangkan kegiatan posyandu diliburkan. Kegiatan pemantauan kesehatan lansia yang terbatas ini mendorong adanya terobosan baru untuk tetap bisa memantau kesehatan lansia dan meminimalisasi risiko penularan Covid-19 pada lansia.

Ketua Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, dibutuhkan konsep pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi. Pelaporan kondisi lansia harus dilakukan melalui situs yang juga bisa diakses oleh puskesmas. Dengan demikian, pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dengan program Agecare.

Selain itu, pemantauan tehadap lansia di bidang kesehatan juga akan semakin baik. Tak terkecuali pada derajat kesehatannya dan angka harapan hidupnya yang semakin naik. "Akhirnya Kota Malang bisa menjadi Kota Ramah Lansia,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement