REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Seluruh Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) atau selter isolasi untuk pasien Covid-19 tanpa gejala yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (26/6) telah penuh.
"Dalam dua hari ini tiga selter yang dikelola Pemkab Sleman telah terisi semua," kata koordinator Tim Dekontaminasi dan Pemakaman Satgas Covid-19 Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, di beberapa selter hari ini dijadwalkan ada pasien yang diizinkan pulang setelah selesai menjalani isolasi. "Namun, daftar tunggu yang ada juga cukup banyak sehingga hari ini diperkirakan seluruh selter masih penuh," katanya.
Pemkab Sleman pada masa pandemi Covid-19 ini menyiapkan tiga unit selter isolasi yakni Rusunawa Gemawang, Asrama Haji Sleman, dan selter isolasi UII Yogyakarta. Kapasitas Rusunawa Gemawang sebanyak 76 tempat tidur, Asrama Haji 80 tempat tidur, dan selter UII 72 tempat tidur.
Makwan mengatakan dengan penuhnya tiga selter tersebut, untuk pasien tanpa gejala diarahkan untuk isolasi mandiri dulu. Isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah atau di tempat yang menyediakan fasilitas isolasi yang memenuhi syarat, seperti rekomendasi dari Satgas Covid-19 Sleman.
"Di Sleman terdapat hotel yang menyediakan fasilitas isolasi mandiri bagi orang tanpa gejala tapi dengan biaya ditanggung oleh pasien," katanya.
Makwan mengatakan sebelumnya Bupati Sleman mengeluarkan instruksi agar tiap kelurahan menyediakan selter isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala mulai 14 Juni 2021. "Jika di kelurahan ada selter isolasi, bisa dimanfaatkan oleh warga setempat yang melakukan isolasi. Untuk operasional selter kelurahan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelurahan," ujarnya.
Sementara untuk kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Sleman pada Jumat (25/6) terdapat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 299 kasus, pasien dinyatakan sembuh 61 kasus, dan pasien meninggal dunia tiga kasus.