REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Menciptakan cinderamata (souvenir) sebagai barang kerajinan memerlukan keterampilan dan kreativitas luar biasa. Kemampuan ini yang akan merubah benda-benda menjadi produk-produk kerajinan tangan yang menarik, terutama wisatawan.
Dosen Pendidikan Kriya Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Wahyono mengatakan, membuat cinderamata diawali eksplorasi, perencanaan dan pelaksanaan. Menuangkan gagasan dalam tahap eksplorasi memerlukan perhatian.
"Pada tahap ini, seorang creator harus jeli melihat peluang. Ia mesti pandai menemukan potensi-potensi yang ada di sekitarnya untuk dijadikan sebagai ide dalam membuat souvenir," kata Wahyono, Sabtu (26/6).
Tahap eksplorasi ini dapat dilakukan dengan membuat sketsa maupun draf awal yang sifatnya masih kasar dan memungkinkan daur ulang dan tambal sulam. Lalu, buatlah gambar perspektif berwarna agar semua orang bisa membayangkan bentuk karya itu.
Jika memungkinkan, buat satu prototipe untuk jadi acuan pembuatan karya dalam jumlah banyak. Tahap terakhir dari itu semua perwujudan karya yang merupakan tahapan lanjut dari proses desain yang mana desain diwujudkan menjadi nyata.
Wahyono menekankan, sesederhana apapun sebuah karya cinderamata, jika dilakukan tahapan terencana dan matang mampu menghasilkan karya yang memberi manfaat. Karenanya, dalam menciptakan karya kita harus berharap memberi dampak positif.
"Baik bagi peningkatan ekonomi maupun kesejahteraan sosial bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata," ujar Wahyono.