REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pasien Covid-19 di Kabupaten Malang terus melonjak. Situasi ini tidak hanya terjadi di RS rujukan Covid-19 tapi juga di safe house.
Bupati Malang, M Sanusi mengungkapkan, saat ini hanya tersisa 100 tempat tidur di RS Rujukan Covid-19 dan safe house. Melihat kondisi tersebut, pemkab berupaya menaikkan jatah tempat tidur di masing-masing RS. Dari kapasitas 2.300 tempat tidur, RS harus menyediakan 30 persen atau 640 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
"Lalu saya minta tambahan 10 persen sehingga ada tambahan 200 bed lagi untuk cadangan. Kemudian dibantu Kemensos (Kementerian Sosial) 10 tenda yang bisa menampung 150 bed," kata Sanusi kepada wartawan di Kanigoro, Pagelaran, Kabupaten Malang, Selasa (29/6).
Tenda darurat dari Kemensos RI akan ditempatkan di RS Rujukan Covid-19. Yakni, di RS UMM, RSUD Kepanjen, RSUD Lawang, dan RS Wava Husada Malang. Setiap tenda setidaknya berisi 15 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Sebelumnya, Kemensos RI menyalurkan bantuan berupa 10 tenda darurat untuk pasien Covid-19. Saat ini bantuan tersebut tengah dalam proses pengiriman ke Kabupaten Malang. Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini berharap, bantuan ini bisa mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang tidak terpenuhi di RS Rujukan.
Selain Kabupaten Malang, Kemensos juga mengirim bantuan serupa di beberapa daerah. "Kami juga telah mengirimkan bantuan serupa ke Solo, Ngawi, termasuk Bekasi. Kami juga akan cek daerah lain yang membutuhkan," ujar perempuan yang akrab disapa Risma tersebut.
Total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang telah mencapai 3.749 orang, Selasa (29/6). Dari jumlah tersebut, 255 orang meninggal dan 3.429 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 65 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.