Senin 05 Jul 2021 21:15 WIB

Dinkes Solo Imbau Masyarakat tak Timbun Oksigen Medis

Oksigen menjadi salah satu terapi medis bagi Pasien Covid-19.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dinkes Solo Imbau Masyarakat tak Timbun Oksigen Medis (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Dinkes Solo Imbau Masyarakat tak Timbun Oksigen Medis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Meningkatnya pasien terkonfirmasi Covid-19 menyebabkan kebutuhan terhadap oksigen medis di rumah sakit meningkat. Karenanya, masyarakat diimbau tidak menimbun oksigen untuk kebutuhan medis apabila tidak terpapar Covid-19 dengan gejala berat. Sebab, rumah sakit lebih membutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19 bergejala berat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, oksigen menjadi salah satu terapi medis bagi Pasien Covid-19 yang saturasi oksigennya di bawah 88 persen. Penggunaannya tetap harus sesuai indikasi medis dan diawasi tenaga kesehatan (nakes).

Siti mengaku mendapatkan informasi adanya masyarakat yang secara pribadi sudah mulai menyetok oksigen medis. Dia memperkirakan, masyarakat panik seperti kepanikan hingga menimbun masker saat awal pandemi Covid-19. Namun, dia berharap informasi tersebut tidak benar.

"Masyarakat yang enggak butuh banget saya mohon jangan. Apalagi nanti terjadi permainan mau dijual lebih mahal, jangan lah. Ini situasi darurat. Kita harus menyelamatkan nyawa. Mana yang harus diutamakan dulu," kata Siti kepada wartawan, Senin (5/7).

Siti menyatakan, saat ini ketersediaan oksigen masih menjadi kendala. Pemkot telah meminta kepada pihak berwenang agar pasokan oksigen bisa lancar.

"Ya ini dipengaruhi banyak faktor dan pemerintah sebenarnya sudah mengkoordinir. Kendalanya kan juga banyak. Tapi jangan sampai terjadi kelangkaan," harapnya.

Menurutnya, laporan stok oksigen yang menipis dapat dipantau melalui Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi (SIRRST). Namun, data tersebut hanya bisa dilihat, tak bisa diunduh. Karenanya, DKK meminta agar rumah sakit melaporakan secara berkala terkait stok oksigen kepada DKK.

"Kalau ada rumah sakit yang lebih longgar kalau bisa dipinjamkan dulu. Tapi kadang-kadang rumah sakit khawatir juga, nanti dikembalikan atau tidak. Alhamdulillah sementara bisa teratasi," ungkap Siti.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Senin (5/7) secara kumulatif mencapai 15.385 dengan kasus aktif sebanyak 3.323 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 3.072 orang isolasi mandiri/terpusat dan 251 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 11.402 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 660 orang meninggal dunia. Pada Senin, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 360 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement