REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito menyebut pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) jangan sampai negara disebut "failed nation" lantaran peningkatan penularan Covid-19 sebagai celoteh anak kencur. Dia mengatakan, Ibas sangat tidak membantu untuk meredam situasi di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, ia menilai, Ibas telah memperkeruh dan menyakiti hati para tenaga kesehatan (nakes) yang sudah all out membanting tulang mengobati para pasien covid-19. "Lebih baik Ibas perhatikan saja Demokrat agar tidak jadi partai gagal "failed party". Soalnya gejala menjadi partai gagal sudah di depan mata," katanya dalam keterangan, Jumat (10/7).
Dia menyarankan agar Demokrat mencari cara saja agar lolos parliamentary threshold di 2024. Menurutnya, kritiknya Ibas yang tidak substansial dan tingkat kehadirannya di DPR juga patut dipertanyakan.
"Tolong itu cek kehadirannya di DPR, khususnya di Komisi VI. Teman sejawatnya di DPR saja pada mengatakan jarang rapat, itukah wakil rakyat yang mau dicontoh?" kata dia.
Wanto Sugito mengingatkan, negara demokrasi memang tidak harus alergi kritik. Kendati demikian, sambung dia, apapun yang disampaikan harus dilakukan dengan sepatutnya substansial dan konstruktif.
"Jadi, tidak malu-maluin. Koreksi ke diri sendiri dulu. Jika dikritik balik, jangan senewen," katanya.
Sebelumnya, ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono mengingatkan pemerintah agar Indonesia jangan sampai menjadi failed nation atau negara gagal. Peringatan tersebut disampaikan pemilik sapaan akrab Ibas itu saat menyoroti kasus penularan Covid-19 yang terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.