REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan citra baru objek wisata menjadi tuntutan mutlak dalam sektor pariwisata di tengah pandemi. "Perubahan citra objek wisata itu berkaitan dengan konsep Tiga M, yaitu menyehatkan, menyegarkan dan menghibur," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Ahad (11/7).
Dia menjelaskan objek wisata perlu lebih meningkatkan faktor kesehatan dalam menerima pengunjung. "Objek wisata yang menyehatkan adalah objek wisata yang mampu mencegah terjadinya penularan COVID-19 dan dengan cepat mengatasi masalah apabila terjadi kasus di objek wisata," katanya.
Untuk itu, kata dia, pengelola dapat menjalin sinergi, kerja sama ataupun kolaborasi dengan fasilitas kesehatan serta tenaga medis setempat. "Tujuannya agar dapat setiap saat berkonsultasi terkait pencegahan kasus di objek wisata serta mengambil tindakan cepat ketika terjadi kasus. Idealnya, setiap objek wisata memiliki satu mitra dokter atau rumah sakit," katanya.
Dia menambahkan bahwa objek wisata juga perlu menambah suasana agar lebih menyegarkan, baik objek wisata luar ruang maupun dalam ruang. "Mengingat pengunjung objek wisata adalah orang-orang yang telah lama menahan diri untuk berwisata, mereka memerlukan sesuatu yang menyegarkan untuk dipandang mata. Pengelola bisa lebih menghijaukan objek wisata, baik dengan tanaman segar maupun dekorasi ruang yang menyegarkan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa perubahan lain yang berhubungan dengan citra baru objek wisata adalah hiburan atau hal-hal yang dapat menghibur pengunjung. "Pengelola perlu merancang format baru objek wisata yang lebih menghibur. Meskipun objek wisata itu berada di luar ruang, pengunjung bukan hanya ingin menikmati keindahan alam, tetapi juga hiburan seni budaya maupun permainan ketangkasan," katanya.
Kendati demikian, kata dia, objek wisata yang menghibur tidak boleh mengabaikan prinsip utama berwisata pascapandemi, yaitu penerapan protokol kesehatan. "Protokol kesehatan merupakan hal penting yang harus selalu diperhatikan oleh seluruh pengelola objek wisata," katanya.