REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dua mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), Retno Puspito Sari dan Rifa Husniyyah, sukses menyabet juara satu dalam lomba call for paper International Student Mobility (ISM). Dilaksanakan daring FBI UII dan Mapua University Filipina.
Berawal dari rasa penasaran, Rifa yang masih duduk di semester awal memberanikan diri mengikuti lomba penulisan. Santriwati di salah satu sekolah agama di daerah asalnya Takikmalaya ini juga kali pertama mengikuti lomba berskala internasional.
Sedangkan, Retno sudah dua kali mengikuti lomba ini dan merasa tergelitik ketika melihat ajang ini diadakan lagi. Di kali kedua berpartisipasi, ia merasa lebih fleksibel, jadi meski berbeda angkatan tidak merasa kesulitan saling beradaptasi.
Rifa menilai, ISM mampu mendorong daya gedor mahasiswa untuk kerap memberikan eksistensi dalam perkuliahan. Melalui kegiatan ini ia juga mengungkapkan dirinya dapat melatih daya berpikir dan menambah relasi dengan mahasiswa dari negara lain. "Berharap kegiatan ini harus tetap diadakan secara berkala," katanya.
Peluang lain yang dapat diraih kemampuan meningkatkan bahasa. Kemampuan berbahasa Inggris diakui mereka menjadi sebuah penghambat sekaligus peluang. Rifa misalnya, sempat bergeming dan ragu ketika telah melakukan pendaftaran.
Menurut Retno, kesempatan menggunakan Bahasa Inggris dalam sebuah agenda sebaiknya tidak disia-siakan. Terlebih, telah memiliki beberapa dasar kemampuan bahasa asing itu yang diperolehnya melalui kursus di luar kesibukan kuliah.
"Kepada teman-teman mahasiswa, kalau ada lomba seperti ini lagi lebih baik ikut. Kalian juga bisa sekalian belajar menulis dalam Bahasa Inggris," ujar dia.