REPUBLIKA.CO.ID,TUBAN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyemangati warga Tuban agar tidak ragu mengikuti program vaksinasi sebagai upaya pengendalian COVID-19, khususnya di wilayah setempat.
"Terima kasih kepada masyarakat yang semangat vaksin dengan merk apapun," ujarnya, di sela menghadiri "Gerakan Serentak Lawan COVID-19" yang diselenggarakan di Tuban, Selasa (13/7).
Ia menegaskan bahwa secara Nasional, semua pihak harus memaksimalkan program vaksinasi sehingga target tercapai, yakni mendapat kekebalan kelompok. Meski sudah divaksin, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berpesan kepada seluruh masyarakat selalu menjaga protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman hingga mengurangi mobilitas dan interaksi.
Pada kesempatan tersebut, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengapresiasi adanya penyemprotan disinfektan di 311 desa di 17 kelurahan se-Tuban, serta optimistis target 10-15 ribu orang divaksin akan terlampaui.
Sementara itu, turut mendampingi Gubernur Khofifah, yaitu Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto serta Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. Menurut Khofifah, kehadiran pejabat Forkopimda Jatim merupakan bentuk keseriusan dalam upaya penananganan COVID-19 di wilayah setempat.
Kunjungan Gubernur dan forkopimda diawali kegiatan di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Tuban, kemudian bergerak menuju Posko PPKM darurat COVID-19 di Desa Beji, Kecamatan Jenu, dan dilanjutkan peninjauan stasiun pengisian oksigen PT Samator Gas Industri di kawasan Jalan HOS Cokroaminoto.
Di sisi lain, situasi virus corona di Jawa Timur berdasarkan data dari satgas pengendalian COVID-19 provinsi, hari ini terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif dengan tambahan 6.269 pasien.
Secara kumulatif, total terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim sebanyak 203.372 pasien, yang rinciannya 21.979 pasien (10,81 persen) dirawat, lalu 166.958 orang (82,09 persen) sembuh, dan 14.435 orang (7,1 persen) meninggal dunia.