REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan kewirausahaan Komunitas UMKM Alumni yang tergabung dalam Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) mendapatkan apresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Sandiaga sangat mengapresiasi kegiatan PBA yang menggerakkan ekonomi kreatif di kalangan pelaku UMKM.
Sandiaga pun mengajak serta para deputi dan jajarannya untuk ikut serta dalam audiensi dengan PBA. Ia juga menyampaikan bahwa dari paparan kegiatan dan program yang dilakukan oleh PBA sangat cocok dengan beberapa kegiatan yang selama ini dilakukan di Kementeriannya.
"Gagasan Perkumpulan Bumi Alumni sangat sesuai dengan program-program kemenparekraf," ujar Sandiaga saat acara audiensi pengurus PBA dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional yang ke-74 yang dilangsungkan secara virtual melalui Zoom, awal pekan ini. Ia pun meminta para deputinya yang hadir untuk memberikan dukungan kepada PBA.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBA, Ary Zulfikar menyampaikan program kerja dan sekaligus memperkenalkan produk-produk yang dimiliki oleh para pelaku UMKM Alumni pada PBA.
"Kegiatan yang dilakukan oleh PBA sejalan dengan arahan pak menteri yang selalu didengungkan selama ini untuk melakukan pengembangan UMKM, yaitu melakukan kolaborasi dan aksi, atau kolaboraksi," ujar Ary dalam siaran pers, Rabu (14/7).
Ary menambahkan, Kolaboraksi yang diterjemahkan oleh PBA adalah melakukan kolaborasi di antara pelaku UMKM dalam suatu komunitas dan melakukan aksi dengan mengusung merek kolektif sebagai wadah dalam membantu pengembangan pelaku UMKM Alumni.
Dalam kesempatan itu juga, Ketua Bidang Hubungan antar lembaga, Dewi Tenty menyampaikan jenis-jenis produk merek kolektif Perkumpulan Bumi Alumni “Lupba”, dari mulai kopi, madu, keripik pisang, keripik batang pisang, pupuk cair.
"Dengan merek kolektif, pelaku UMKM tidak perlu mengeluarkan biaya marketing yang besar, karena semuanya dilakukan secara bersama-sama. Saat ini sudah banyak produk-produk UMKM PBA Alumni yang ikut dalam merek kolektif Luba," ujar wanita yang biasa dipanggil Dete tersebut.
"Kami memanfaatkan pohon pisang yang semuanya dijadikan produk, dari keripik pisang, keripik batang pisang, sampai dengan kulitnya dijadikan pupuk cair. Produk ini mendapatkan penghargaan dari Jepang," kata Dete yang merupakan pemerhati koperasi itu.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun menawarkan kepada PBA untuk mengikuti pelatihan maupun pembiayaan, termasuk program pameran dan acara apresiasi karya Indonesia. Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf, Fajar Utomo, menyampaikan bahwa ada paguyuban yang dikelola oleh Kemenparekraf yang dapat dimanfaatkan untuk dikolaborasi dengan PBA.