REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah, menyambut gembira para siswanya telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 pada program vaksinasi pemerintah pusat untuk anak usia 12 hingga 17 tahun.
Dengan vaksinasi tersebut telah membuka kesempatan yang lebih besar bagi para siswa untuk bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM)di sekolah, yang selama ini terkendala oleh pandemi Covid-19.
“Dengan telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 kami berharap seluruh siswa akan siap menghadapi PTM di sekolah, meski untuk kebijakan tersebut masih menunggu keputusan pemerintah,” ungkap Kepala SMAN 1 Semarang, Dr Kusno, di Semarang, Rabu (14/7).
Ia mengungkapkan, SMAN 1 Semarang patut bersyukur, karena mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh siswanya yang berjumlah 1.245 orang siswa.
Melaui kegiatan vaksinasi ini harapannya seluruh siswa SMAN 1 Semarang telah mendapatkan perlindungan dan memiliki imunitas yang lebih baik dari risiko paparan virus corona.
“Jika semua siswa sehat dan telah terlindungi, semuanya akan siap untuk menghadapi PTM, meski pelaksanaannya sampai saat ini masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat,” jelas Kusno.
Ia juga menyampaikan, saat ini sekolah sudah sangat berharap untuk dapat melaksanakan kegiatan PTM, agar proses belajar siswa dapat dilaksanakan kembali seperti sebelum masa pandemi.
Karena selama hampir 16 bulan pandemi Covid-19 berlangsung, untuk sementara seluruh kegiatan belajar siswa banyak dilaksanakan secara daring atau dilakukan dari rumah masing-masing.
Sehingga proses belajar siswa akan bisa berjalan lebih baik dan lebih optimal. “Makanya, selain untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat, bahwa program pemerintah harus disukseskan dengan vaksinasi ini kami juga berharap PTM bisa segera dilaksanakan,” katanya.
Kusno juga menambahkan, di SMAN 1 Semarang saat ini total ada 1.245 orang siswa, mulai dari kelas X, kelas X serta kelas XII. Semua siswa terdaftar untuk mengikuti vaksinasi yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Binda Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang.
Namun demikian ada beberapa siswa yang tidak mengikuti atau berhalangan hadir dalam pelaksanaan vaksinasi hari ini. Yakni mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dan siswa yang pada hari ini sakit.
Atau siswa yang terpaksa harus ikut isolasi mandiri. “Walaupun tidak ikut terpapar, namun karena ada keluarganya yang positif, maka siswa tersebut juga tidak melaksanakan vaksinasi pada hari ini,” jelasnya.
Kepada mereka yang berhalangan mengikuti vaksinasi hari ini, lanjut Kusno, proses vaksinasinya akan dilaksanakan pekan depan, bekerja sama dengan Dinkes Kota Semarang, dalam hal ini Puskesmas Pandanaran.
“Alhamdulillah, semalam kami melaksanakan webinar dengan 1.245 orang tua siswa, pada umumnya semuanya sangat mendukung kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk putra-putri mereka,” tegasnya.
Di lain pihak ia juga menyampaikan, untuk pelaksanaan vaksinasi di SMAN 1 Semarang, dibagi enam sesi dan tiap sesi berlangsung selama satu jam. Sehingga total pelaksanaan vaksinasi memakan waktu tujuh jam, yang dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB.
Untuk satu sesi pelaksanaan vaksinasi mencakup enam kelas yang kurang lebih mencapai 200 siswa dengan tiap sesi vaksinasi melibatkan 10 orang vaksinator. Dengan begitu, pelaksanaan vaksinasi diharapkan tidak menimbulkan kerumunan siswa yang mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“Kami sudah menghitung antara jumlah penerima vaksin dengan jumlah vaksinator dan berdasarkan masukan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, pembagian waktu tersebut masih cukup aman dari potensi kerumunan,” jelasnya.
Di mana untuk sesi pertama dan sesi kedua, pelaksanaan vaksinasi dikhususkan bagi siswa kelas XII terlebih dahulu. Sesi tiga dan sesi keempat untuk siswa kelas untuk kelas XI dan sesi lima dan sesi terakhir (keenam) untuk semua siswa kelas X.
Karena untuk siswa kelas X saat ini sedang mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Sehingga mereka tetap bisa melaksanakan MPLS dan setelah itu langsung bisa mengikuti vaksinasi.
Agar pelaksanaannya lancar, sebelumnya pihak sekolah juga meminta semua siswa yang akan mengikuti vaksinasi untuk disiplin datang ke sekolah sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan.
Ia juga menyampaikan, untuk alur pelaksanaannya, para siswa yang akan mengikuti vaksinasi, baik yang masuk sesi satu, dua, dan sesi selanjutnya hingga sesi enam, masuk pintu gerbang langsung diarahkan masuk ke ruang pendaftaran serta ruang pemeriksaan.
Setelah proses tersebut, peserta vaksinasi lalu masuk ke ruang vaksinator untuk menjalani vaksinasi. Setelah proses vaksinasi selesai, siswa lalu diarahkan masuk ke ruang observasi kira-kira 5 sampai 10 menit.
Ketika tidak ada dampak lanjutan setelah menerima vaksinasi dan semua baik- baik saja, siswa langsung diarahkan untuk pulang ke rumah masing- masing.
Karena kegiatan ini diikuti oleh siswa, maka orang tua maupun pengantar tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan sekolah. “Sehingga di dalam lingkungan sekolah tempat pelaksanaan vaksinasi tidak ada kerumunan orang tua maupun pengantar,” jelas Kusno.