REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah meminta masing-masing lurah untuk menyiapkan tempat isolasi di masing-masing kelurahan. Fasilitas ini bisa diperoleh dengan memanfaatkan tempat-tempat startegis seperti lapangan atau gedung pertemuan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berharap, keberadaan tempat isolasi di masing-masing kelurahan bisa mencegah terjadinya klaster keluarga. Apabila dalam keluarga ada satu orang yang positif, maka mereka dapat segera diisolasi di tempat yang telah disediakan. "Dan dipantau oleh pemerintah kota atau Puskesmas," kata Eri.
Eri mengaku sengaja menyiapkan tempat isolasi di masing-masing kelurahan. Hal ini karena Puskesmas acap kesulitan mengawasi warga yang tengah isolasi mandiri di rumah. Selain itu, rumah tidak layak juga dapat menimbulkan penularan dalam keluarga.
Di samping itu, juga ada keluarga yang tidak mau diarahkan isolasi di tempat khusus yang disediakan. Oleh sebab itu, Eri berharap keada pengurus RT/RW dapat membantu dalam melakukan pendekatan atau memberikan pemahaman kepada masing-masing warganya. Pendekatan ini penting dilakukan agar warga yang melakukan isolasi murni dari keinginannya sendiri.
"Sebab, bagaimanapun juga kondisi psikis warga yang melakukan isolasi mandiri ini pasti akan berpengaruh," ungkapnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan, pihaknya juga terus memasifkan tracing atau penelusuran kepada kontak erat. Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19.
Di sisi lain, pihaknya juga mengaku terus berupaya mengejar herd immunity atau kekebalan komunal warga Surabaya dapat mencapai 70 persen. Dengan demikian, pemulihan ekonomi bisa segera tercapai ke depannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
