Kamis 15 Jul 2021 21:18 WIB

Kasus Covid-19 Terus Naik, Dinkes DIY Sebut Testing Masif

Testing di DIY sendiri per harinya sudah di atas 10 ribu sampel.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Covid-19 Terus Naik, Dinkes DIY Sebut Testing Masif (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kasus Covid-19 Terus Naik, Dinkes DIY Sebut Testing Masif (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY terus menunjukkan lonjakan yang tinggi bahkan mencapai lebih dari dua ribu kasus baru per hari. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, kenaikan kasus ini salah satunya dikarenakan masifnya testing dan tracing yang dilakukan.

"Tracing dan testing itu dilakukan secara masif," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie kepada wartawan dalam wawancara yang digelar secara virtual, Kamis (15/7).

Pembayun menyebut, untuk testing di DIY sendiri per harinya sudah di atas 10 ribu sampel. Jumlah ini juga sudah dua kali lipat dari standar WHO.

Walaupun begitu, dari pemerintah pusat ditargetkan testing ini dapat mencapai 20 ribu sampel per hari. Untuk testing sendiri saat ini tidak hanya dengan PCR, namun juga dengan rapid diagnostic (RDT) antigen.

"Upayanya terus ditingkatkan, bukan (berarti 10 ribu testing per hari) ini optimal, tapi terus berproses (ditingkatkan)," ujarnya.

Pembayun menuturkan, tenaga di puskesmas yang melakukan testing dan tracing sudah berupaya semaksimal mungkin. "Apa yang dilakukan teman-teman di puskesmas dan rumah sakit saya sangat menghargai, sudah setahun lebih teman-teman fasyankes bekerja," jelas Pembayun.

Pada 15 Juli 2021 ini, Satgas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan tambahan 2.706 kasus baru positif Covid-19. Kasus baru tersebut merupakan pemeriksaan terhadap 9.553 sampel dari 9.538 orang.

Sehingga, total kasus positif di DIY sudah mencapai 85.781 kasus. Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, seluruh kasus baru yang dilaporkan hari ini disumbang oleh lima kabupaten/kota.

Tertinggi disumbang Kabupaten Sleman sebanyak 901 kasus baru dan  disusul Kabupaten Bantul yang menyumbang 655 kasus baru. Kota Yogyakarta menyumbang 575 kasus baru, Kabupaten Gunungkidul menyumbang 364 kasus baru dan Kabupaten Kulon Progo menyumbang 211 kasus baru.

Ditya menyebut, sebagian besar kasus baru itu merupakan riwayat tracing yakni mencapai 2.486 kasus. Sedangkan, 185 kasus baru merupakan riwayat periksa mandiri, 10 kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan dan riwayat dari 25 kasus baru lainnya belum diketahui.

"Untuk kasus aktif di DIY juga terus meningkat yang saat ini tercatat 24.253 kasus," kata Ditya.

Sementara itu, kesembuhan juga masih terus bertambah walaupun penambahannya tidak sebesar penambahan kasus baru. Pada 15 Juli ini dilaporkan tambahan 1.027 kasus sembuh di DIY dengan total menjadi 59.344 kasus sembuh.

1.027 kasus sembuh itu juga disumbang oleh lima kabupaten/kota, tertinggi dilaporkan di Bantul sebanyak 362 kasus sembuh. Di Gunungkidul dilaporkan 282 kasus sembuh, di Kota Yogyakarta dilaporkan 210 kasus sembuh, di Sleman dilaporkan 128 kasus sembuh dan di Kulon Progo dilaporkan 45 kasus sembuh. "Persentase kesembuhan saat ini ada di angka 69,18 persen," ujarnya.

Selain itu, kematian Covid-19 juga masih meningkat signifikan di DIY dengan tambahan 54 kasus. 54 kasus meninggal dunia ini merupakan 26 warga Sleman, 14 warga Bantul, tujuh warga Gunungkidul, enam warga Kota Yogyakarta dan satu warga Kulon Progo.

Secara kumulatif, total kematian Covid-19 di DIY sudah mencapai 2.184 kasus. Persentase kematian sendiri saat ini tercatat 2,55 persen.

Terkait dengan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY saat ini sudah mencapai 1.473 bed, yang terdiri dari 119 bed critical (ICU) dan 1.354 bed non critical (isolasi).

Total bed yang disediakan di 27 rumah sakit rujukan yang ada sebesar 1.548 bed dengan rincian 146 bed critical dan 1.402 bed non critical. Artinya, BOR saat ini di DIY menyentuh angka 95 persen.

"Persentase untuk masing-masing keterisian bed critical dan non critical saat ini 81,51 persen dan 96,58 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement