Ahad 18 Jul 2021 20:25 WIB

Jatim Bakal Siapkan Layanan Isi Ulang Oksigen Gratis 

Fasilitas isi ulang oksigen akan diprioritaskan untuk warga yang tengah isoman.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Orang-orang mengantre untuk mengisi ulang tangki oksigen (ilustrasi).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Orang-orang mengantre untuk mengisi ulang tangki oksigen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan menyiapkan layanan isi ulang oksigen secara gratis. Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar saat meninjau kegiatan vaksinasi di Gedung Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM), Ahad (18/7).

"Kita sedang melakukan persiapan di depan UM sini ada Bakorwil, yang ada di wilayah Malang Raya. Kita sedang menyiapkan untuk opsi oksigen isi ulang secara gratis, bagi masyarakat Malang Raya sekarang sedang disiapkan," kata Khofifah kepada wartawan di Malang, Ahad (18/7).

Fasilitas isi ulang oksigen akan diprioritaskan untuk warga yang tengah isolasi mandiri (isoman) di rumah. Kemudian juga untuk ambulans yang sedang membutuhkan layanan isi ulang oksigen. Langkah ini diharapkan dapat membantu pasien lalu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Seperti diketahui, kata Khofifah, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan cukup tajam. Hal ini karena ada peningkatan jumlah testing secara mandiri di masyarakat. Setidaknya ada enam kali lipat dari masyarakat yang melakukan testing melalui swab PCR.

Semakin banyak jumlah testing, maka pemerintah bisa lebih mudah melakukan tracing. Namun berdasarkan data yang diterima, tingkat okupansi tempat tidur di hampir seluruh RS Rujukan ternyata stabil. "BOR-nya flat tetapi kelihatan hasil dari swab PCR menunjukkan peningkatan karena testing kita pada seminggu terakhir ini, meningkat sampai enam kali lipat," ucapnya.

Untuk menangani lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Jatim dan Forkopimda akan terus berusaha memasifkan kegiatan vaksinasi. Di samping itu, juga meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Yakni, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan mengurangi interaksi, termasuk mobilitas (5M)

"Karena 5M ini kunci untuk bisa melandaikan, bahkan menghentikan penyebaran Covid-19. Dan tugas pemerintah memaksimalkan tracing memaksimalkan testing dan treatment," ungkap perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement