REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendapatkan bantuan oksigen berikut tabungnya sebanyak 200 tabung dari Singapura. Ratusan tabung oksigen tersebut telah diambil Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo di Terminal Kargo Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (19/7).
Sebelumnya, bantuan oksigen tersebut diangkut Pesawat charter Cargo PT My Indo Ailines dan telah mendarat di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Sabtu (17/7). Pesawat dengan nomor penerbangan B-737-300/400F tersebut memuat barang cargo berupa oksigen seberat 14,175 ton untuk Dinas Kesehatan Kota Solo.
Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, bantuan oksigen tersebut berasal dari Shopee untuk Pemerintah Kota Solo yang akan diperuntukkan kepada rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
"Ada 200 tabung. Akan kami distribusikan kepada seluruh rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Kota Solo, ada 15 rumah sakit," kata Siti kepada wartawan, Senin (19/7).
Menurutnya, distribusi oksigen bantuan dari Singapura tersebut tidak bisa disamaratakan. DKK akan kita melihat kebutuhan rumah sakit yang disesuaikan dengan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat. Distribusi paling banyak akan diberikan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngipang dan RSUD Bung Karno lantaran masih kekurangan banyak oksigen. Sedangkan untuk rumah sakit swasta akan dibuat proporsional sesuai dengan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19.
"Paling banyak RSUD Ngipang sama RSUD Bung Karno miliknya Pemkot. Jadi kenapa di sana karena di sana nanti kalau seandainya rumah sakit swasta kurang, kami akan pinjam pakai. Kami beberapa hari ini kan pinjam-pinjaman karena rumah sakit ini kritis kita pinjam yang lain," terangnya.
Nantinya, oksigen tersebut akan dibawa ke DKK terlebih dulu. Distribusi kepada rumah sakit akan dilakukan pada hari itu juga sehingga bisa langsung dimanfaatkan.
Dengan adanya tambahan oksigen tersebut dinilai sangat bermanfaat dalam kondisi seperti saat ini. Selama ini, rumah sakit di Solo menjadi rujukan pasien dari daerah di sekitarnya. Kebutuhan oksigen mencakup dua hal yakni cairan (liquid) dan tabungnya.
"Intinya adalah terhadap keberlangsungan pengisian oksigen, tetapi dengan adanya tabung ini banyak membantu kita berarti banyak oksigen yang bisa kita stok. Kalau kemarin tabungnya kurang akhirnya oksigen yang datang juga tidak banyak," ungkap Siti.
Siti juga mengucapkan terima kasih kepada Bea Cukai Surakarta, Angkasa Pura Logistik, Kodim, Polres, BPBD, AURI, dan seluruh pihak yang telah membantu kelancaran proses pegiriman bantuan tersebut.
Pengeluaran barang hibah terkait tabung oksigen ini sudah tercantum di Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2021 tentang Pemberian Fasilitas Kepabeanan dan/atau Cukai serta Perpajakan atas Impor Barang untuk Penanganan Covid-19. Berdasarkan peraturan tersebut, tabung oksigen masuk dalam kategori barang pembebasan Bea Masuk dan PDRI (Pajak Dalam Rangka Impor).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Surakarta, Aries Baroto, menyebut, Bea Cukai sudah melakukan langkah proaktif dengan berkoordinasi dengan pihak terkait antara lain, Gapura, Angkasa Pura Logistic, serta dari DKK Solo. Setelah Surat Pemberitahuan Cargo Charter Flight diterima oleh Bea Cukai Surakarta pada Jumat (16/7) pukul 16.45 WIB. Bea Cukai lalu melakukan pengawasan pembongkaran atas barang tersebut ketika pesawat tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo pada Sabtu (17/7) pukul 12.50 WIB. Setelah barang selesai dibongkar kemudian ditimbun di Terminal Peti Kemas (TPS) Bandara Adi Soemarmo pada pukul 14.30 WIB sembari berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Solo.
Proses pengeluaran tabung oksigen tersebut disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kota Solo, Angkasa Pura Logistic, Satgas Covid-19 dari TNI AU, dan Bea Cukai Surakarta. "Dengan dukungan dan koordinasi dari semua pihak yang berwenang, semoga barang hibah ini dapat membantu meringankan beban dari masyarakat yang saat ini sedang menderita Covid-19. Kami selalu siap dan berkomitmen penuh untuk mendukung agar proses pengeluaran barang bisa dijalankan secepatnya, tentunya dengan tidak melanggar ketentuan yang berlaku," papar Aries seperti tertulis dalam siaran pers.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengatakan, kebutuhan oksigen rumah sakit di Solo mencapai 59 ton per hari. Sehingga, bantuan dari Sungapura tersebut sangat berarti meskipun jumlahnya terbatas.
"Bantuan itu ada 200 unit tabung dengan berat 14,715 ton. Kebutuhan Solo per hari sekitar 59 ton, ya memang tidak banyak. Tapi, tabungnya itu bisa digunakan berkali-kali kalau bentuknya liquid. Namanya bantuan di masa kritis seperti ini sangat berarti," ucap Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo itu, Ahad (18/7).