REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Upaya membantu pemerintah dalam memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan dengan menyasar masyarakat umum maupun komunitas/kelompok masyarakat tertentu, terus dilakukan di berbagai daerah.
Di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) bersama Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba), menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal di Banaran Sky View, Kakoba, Kamis dan Jumat (22-23/7).
Program vaksinasi bertajuk Vaccine on The Sky ini menyasar 1.000 pekerja pariwisata, pekerja perhotelan, serta restaurant di bawah BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Semarang, serta 1.000 masyarakat umum yang berada di sekitar lingkungan Kakoba.
Direktur PTPN IX, Tio Handoko mengungkapkan, vaksinasi hari ini merupakan program kolaborasi antara PTPN IX, Dyandra Banaran Nusantara (selaku pengelola Kakoba), BPC PHRI Kabupaten Semarang, serta Kodam IV/Diponegoro.
“Bagi PTPN IX, kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR PTPN IX sebagai BUMN Perkebunan dalam mendukung percepatan vaksinasi Covid-19,” jelasnya, di sela pelaksanaan vaksinasi.
Perusahaannya, lanjut Tio melaksanakan kegiatan semacam ini di 15 kabupaten di Jateng dan pelaksanaannya juga berkoordinasi dengan Gubernur Jateng, Kapolda Jateng, dan Pangdam IV/Diponegoro. Karena PTPN IX ada di wilayah 15 kabupaten di Jateng.
Khusus di Kabupaten Semarang, kegiatan dipusatkan di Sky View Kakoba, melalui Vaccine on The Sky serta di kantor pusat PTPN IX di Kota Semarang. “Karena Kakoba merupakan pelopor resto dan agro wisata di Kabupaten Semarang tidak ada salahnya memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bagi para pekerja sektor pariwisata, perhotelan, serta restoran,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Tio, juga masyarakat di sekitar kawasan kebun PTPN IX serta batih-batih (keluarga) para karyawan. “Untuk saat ini sasarannya memang 2.000 orang. Tetapi kalau nanti masih dibutuhkan lagi, kami sudah koordinasi untuk menggelar program vaksinasi dengan cakupan masyarakat yang lebih banyak,” tegasnya.
General Manager Kakoba, Frina Bonita menambahkan, untuk pelaksanaan hari ini dikhususkan para pelaku (pekerja) pariwisata dan seluruh karyawan serta keluarga karyawan Kakoba.
Sedangkan besok, diperuntukkan bagi masyarakat umum yang berada di lingkungan sekitar kebun PTPN IX di Banaran. “Seperti warga Bawen, Asinan, Sumurup, dan lainnya dengan target 1.000 orang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih mengungkapkan, vaksinasi bagi para pelaku pariwisata ini sangat dinantikan. Sebab, jelasnya, dari sekitar 4.000-an para pekerja dan pelaku sektor pariwisata di Kabupaten Semarang saat ini yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, jumlahnya baru sekitar 25 persen.
Sementara, dengan vaksinasi Covid-19, akan memberikan perlindungan bagi mereka, sekaligus juga memberikan kenyamanan serta keyakinan kepada masyarakat (wisatawan) bahwa para pekerja pariwisata di daerahnya telah divaksinasi guna mencegah penyebaran Covid-19.
Bagi para pelaku sektor pariwisata, kegiatan vaksinasi Covid-19 ini menjadi harapan, setelah sekian lama sektor pariwisata harus tidak aktif guna mematuh berbagai ketentuan pembatasan aktivitas masyarakat, terlebih di masa PPKM darurat ini.
“Tentunya, jika para pekerja sektor pariwisata telah terlindungi oleh vaksin Covid-19, harapannya kegiatan pariwisata di Kabupaten Semarang bisa menggeliat lagi, meski harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tegasnya.
Hal ini diamini oleh Basuki (29), salah seorang pekerja sektor pariwisata. Menurutnya, saat ini para pekerja sektor pariwisata juga terdampak luar biasa dengan vakumnya berbagai kegiatan wisata.
Ia berharap, setelah mendapatkan vaksinasi tersebut dan masa perpanjangan PPKM darurat berakhir, berbagai aktivitas pariwisata di Kabupaten Semarang bisa bergulir kembali meski harus dilakukan secara bertahap.
“Sudah lama, kami mengharapkan itu, agar kehidupan kami kembali normal, bisa menghidupi anak dan istri dengan dibukanya kembali kegiatan wisata di Kabupaten Semarang,” ujar dia.